14 Seniman Sukses Perkenalkan Seni Reog Ponorogo di Belanda, Belgia, Jerman dan Perancis Selama 3 Pekan

- 27 September 2022, 19:00 WIB
Seniman Ponorogo sukses memperkenalkan kesenian Reog di Belanda, Belgia, Jerman dan Prancis.
Seniman Ponorogo sukses memperkenalkan kesenian Reog di Belanda, Belgia, Jerman dan Prancis. /Kominfo Jatim

MEDIA JAWA TIMUR - Kontingen Reog Ponorogo yang terdiri dari 14 seniman akhirnya pulang ke kampung halaman pada Senin 26 September 2022, setelah tampil di empat negara Eropa.

Mereka melaksanakan kegiatan tersebut selama tiga pekan untuk menjalani Goes to Europe dengan unjuk kebolehan di beberapa festival dari 4 negara di Eropa tersebut.

Festival yang dihadiri yakni Théâtre Royal de la Monnaie Belgia, Indonesian Festival Frankfurt Jerman, Tong-Tong Fair Belanda, dan hall Maison d'Accueil Adèle Picot Perancis.

Baca Juga: Fenomena Kulminasi Akan Terjadi pada 11-14 Oktober 2022, Jadi Hari Tanpa Bayangan

Bupati Ponorogo yakni Sugiri Sancoko menyambut kedatangan para delegasi kebudayaan tersebut dengan bangga di Ruang Bantarangin.

Empat belas seniman gabungan dari sejumlah sanggar tersebut dapat membuka mata dunia bahwa Reog Ponorogo layak untuk memperoleh pengakuan sebagai warisan budaya tak benda dari pihak UNESCO.

Sebagai informasi, perjuangan agar kesenian Reog Ponorogo diakui dunia dan pihak UNESCO sebagai kesenian dan kebudayaan asli Indonesia, sejak lama diupayakan oleh seniman Ponorogo.

Baca Juga: Kenapa Suhu Udara di Jawa Timur Mencapai 36 Derajat Celcius? Berikut Penjelasan dari BMKG

"Penonton di empat negara Eropa itu terkagum-kagum dengan Reog Ponorogo,’’ kata Bupati Sugiri Sancoko dikutip dari laman resmi Kominfo Jatim.

Menurut Kang Bupati yang merupakan panggilan akrab Bupati Sugiri bahwa tidak lagi terbantahkan bahwa reog merupakan tarian topeng dengan ukuran paling besar di dunia.

Bule Eropa juga heran kekuatan pembarong yang mampu menopang berat barongan macan dan dadak merak seberat 70 kilogram dengan mengandalkan gigi serta kepala.

Baca Juga: Keseruan Pelatihan Mendongeng Bersama Kak Ucon di Perpustakaan Ponorogo, Lengkap Jadwal Dongeng Taman

Terdapat juga ketertarikan para penduduk Eropa terhadap corak warna serta desain kostum yang digunakan oleh penari Jathil, Bujang Ganong maupun Klono Sewandono.

"Kontingen juga memamerkan kerajinan khas Ponorogo setiap kali tampil,’’ terang Kang Bupati Ponorogo tersebut.

Sementara itu, Tri Setyo sebagai ketua kontingen yang berangkat ke Eropa menyatakan bahwa dapat merasakan tingginya antusiasme penonton.

Baca Juga: 4 Air Terjun yang Bisa Anda Kunjungi Saat ke Desa Guyangan, Krucil, Probolinggo

Penonton yang berada di Belanda, Belgia, Jerman, dan Prancis terlihat antusias dengan seni pertunjukan Reog Ponorogo tersebut setiap kali mulai tampil.

"Misi kebudayaan ini sudah mengena ke sasaran,’’ ucap Tri Setyo mewakili kontingen tersebut.

Mereka terlihat terkesima dengan seni tersebut dan tidak beranjak dari tempat pertunjukan sebelum pertunjukan tersebut benar-benar berakhir.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Surabaya Angkat Bicara Terkait Tawuran Remaja di Kota Pahlawan yang Melibatkan Perguruan Silat

Anggota kontingen selalu menggelar workshop untuk mengajarkan gerakan tari dan cara menabuh gamelan reog kepada para penonton yang hadir.

***

 

 

Editor: Indramawan

Sumber: Kominfo Jatim


Tags

Terkait

Terkini

x