Libatkan Akademisi hingga Penyair, Teater Gapus Sukses Gelar '24 Jam Berpuisi'

- 28 April 2022, 22:50 WIB
Komunitas Teater Gapus Surabaya sukses menggelar '24 Jam Berpuisi' di Hari Puisi Nasional dengan melibatkan penyair hingga akademisi.
Komunitas Teater Gapus Surabaya sukses menggelar '24 Jam Berpuisi' di Hari Puisi Nasional dengan melibatkan penyair hingga akademisi. /Tangkapan layar YouTube.com/Teater Gapus

MEDIA JAWA TIMUR - Komunitas Teater Gapus Surabaya sukses menggelar "24 Jam Berpuisi" yang melibatkan akademisi hingga penyair pada 28 April 2022.

Di antaranya, seniman Yudira Pasada Lubis dan Joko Susilo, penyair F. Aziz Manna, penulis Kukuh Yudha Karnanta, Ida Nurul Chasanah selaku Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia UNAIR, serta anggota Teater Gapus yang merupakan mahasiswa FIB UNAIR.

Kegiatan yang disiarkan melalui kanal YouTube Teater Gapus tersebut dilaksanakan dalam rangka merayakan Hari Puisi Nasional yang bertepatan dengan wafatnya Chairil Anwar.

Baca Juga: Rayakan Hari Puisi Nasional, Teater Gapus Surabaya Gelar '24 Jam Berpuisi'

Ica, selaku Penanggung Jawab Teater Gapus mengatakan, acara ini diadakan sekaligus untuk mengenang karya-karya penyair terdahulu, salah satunya Chairil Anwar.

Selain itu, puisi-puisi karya anggota aktif maupun penyair jebolan Gapus juga akan dibacakan, seperti F.Aziz Manna, Kukuh Yudha Karnanta, dan lainnya.

Kegiatan ini juga merupakan kegiatan berkelanjutan yang selalu diadakan setiap Hari Puisi Nasional, Hari Puisi Dunia, dan hari penting lainnya dengan konsep yang berbeda tiap tahunnya.

Baca Juga: 30 Link Download Twibbon atau Bingkai Foto Hari Raya Idul Fitri 2022 dan Cara Menggunakannya

"...setiap tahun acaranya bisa berbeda beda tergantung keinginan teman-teman anggota. Bisa jadi nanti akan diadakan 'Padhang Bulan'..," jelas Ica, ketika dihubungi Mediajawatimur.com.

"..bisa juga dengan mengadakan pentas musikalisasi puisi atau dramatisasi puisi. Tapi yang jelas pasti akan selalu dirayakan," imbuhnya.

Sejalan dengan itu, Yudira yang akrab disapa Bang Idoy sangat senang dengan kegiatan semacam ini lantaran mampu memberikan edukasi.

Baca Juga: Perayaan Hari Tari Internasional di Kediri: 12 Sanggar Unjuk Kebolehan Tampil di Candi Tegowangi

"..dari kegiatan yang menyediakan panggung apresiasi seperti ini, kita bisa menghidupkan sekaligus mendapatkan literasi yang lebih baik," ujarnya.

"..ditambah dengan diskusi, bazar buku, bedah buku, bisa menjangkau lebih banyak orang sekaligus meningkatkan potensi ekonomi kreatif," tegasnya.

Sementara itu, Aziz beranggapan bahwa perayaan Hari Puisi penting karena mampu menyeimbangkan jiwa manusia.

"Sebab puisi penting dalam menciptakan hidup manusia yang seimbang, sempurna..," jelas penulis kumpulan puisi "Jihwagravancana" tersebut.

Baca Juga: Bocoran PUBG: Battlegrounds dengan Nier Automata dan Replicant, Ada Karakter Spesial di Android

"..kerja-kerja manusia saat ini lebih banyak diarahkan untuk kebutuhan fisik, dan puisi mengambil peran dalam menyeimbangkan jiwa manusia agar terhindar dari stres, depresi, dan kemungkinan bunuh diri," imbuhnya.

Selain kegiatan ini, komunitas yang berdiri sejak tahun 1989 ini juga merayakan Hari Puisi Nasional dengan menulis puisi hingga menerbitkannya menjadi buku bernama Skiptorium yang sebelumnya melewati proses kurasi.

Salah satunya, kumpulan puisi "Tubuh Mati Menyantap Dirinya Sendiri" karya Adnan Guntur yang baru terbit 31 Maret 2022 lalu.

Baca Juga: Dramaturgi Tahun Ini Tak Digelar di Gedung Kesenian Cakdurasim, Tampil Virtual Angkat Cerpen Intan Paramaditha

Disusul kumpulan cerpen "Rona Merah" karya Fajar Satriyo yang akan terbit dalam waktu dekat.***

Editor: Yuliana Kristianti


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x