Puncaknya, saat megengan atau beberapa hari menjelang puasa.
"Sekarang lagi naik-naiknya, karena banyak yang minta," katanya.
Mukhlis mengaku tidak menjual bunga dalam bentuk batangan. Dia mengirimnya ke tengkulak di wilayah Probolinggo.
Baca Juga: Puluhan Ton Pakaian Donasi untuk Penyintas Erupsi Semeru, Lumajang Telah Di-laundry Bersih
Per sak dijual antara Rp200 ribu sampai Rp250 ribu. Bahkan, ketika momen seperti ini, harganya bisa tembus Rp 1 juta.
Jumlah permintaan bunga sedap malam akan semakin tinggi menjelang Hari Raya Idul Fitri.
”Permintaan akan tinggi lagi menjelang Lebaran nanti,” ujarnya.
Baca Juga: Bali United Jadi Kampiun BRI Liga 1, I Made Andhika Wijaya Sebut Kompak Jadi Kunci Serdadu Tridatu
Sebelumnya, di bulan Februari 2022 yang lalu, cuaca tak menentu dan ekstrem menyebabkan hasil panen tidak maksimal.
Hujan terus-menerus dan kurang sinar matahari. Cuaca itu mengakibatkan tanaman bunga banyak mati akibat batangnya membusuk.***