MEDIA JAWA TIMUR - Pentas Dramaturgi kembali digelar pada 28 Desember 2021. Kali ini Dramaturgi XVII mengangkat cerpen "Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari" karya Intan Paramadhita.
Pentas yang biasanya digelar di Gedung Kesenian Cakdurasim, Surabaya, harus diadakan secara online karena pandemi Covid-19.
Meski demikian, Dramaturgi XVII sukses memukau ratusan penonton. Pasalnya acara ini rutin diadakan setiap tahun, sehingga banyak penggemar kesenian teater yang selalu menantikan.
Di balik kesuksesan tersebut, terdapat beberapa kendala-kendala yang harus diarungi oleh tim produksi selama empat bulan proses kreatif.
Hal ini diungkap oleh Sutradara Nur Eliana Rosyadah. Ia menuturkan bahwa salah satu kendala Dramaturgi kali ini adalah pemilihan cerita yang akan diangkat.
Jika sebelumnya, Dramaturgi menggunakan naskah drama, di tahun 2021, pentas yang ditampilkan para mahasiswa ini menggunakan naskah cerpen.
Butuh waktu yang tidak sebentar untuk menggarap detail dialog, setting latar, dan sebagainya.