Langkah Dispendik Surabaya Cegah Klaster Baru Covid 19 dari PTM

- 24 September 2021, 13:40 WIB
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi saat meninjau simulasi PTM di SDN Airlangga 1 Surabaya.*
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi saat meninjau simulasi PTM di SDN Airlangga 1 Surabaya.* //Dok. Pemkot Surabaya//

MEDIA JAWA TIMUR - Merebaknya kekhawatiran terhadap munculnya klaster baru Covid 19 dari kegiatan Pembelajaran Tatap Muka seperti di sejumlah daerah, membuat Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengambil langkah-langkah antisipatif.

Dinspendik menugaskan tim satgas mandiri sekolah beserta Kepala Sekolah untuk selalu melakukan pemantauan dan pengamatan kepada siapapun yang masuk, dan ada di sekolah.

“Kalau ada tanda-tanda tidak sehat, maka pihak sekolah wajib melakukan tindakan-tindakan dan meminta yang bersangkutan tidak beraktivitas di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo seperti dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya.

Baca Juga: Tanggapi Munculnya Klaster Covid 19 dari PTM, Komisi X DPR RI: Pentingnya Mitigasi Pelaksanaan Bukan Penundaan

"Jadi, kalau dia guru bisa mengajar online dari rumah, dan kalau siswa, kita minta untuk mengikuti daring dari rumahnya,” kata dia.

Selain itu, Supomo memastikan bahwa setiap sekolah diminta untuk melakukan evaluasi harian, dan hasil evaluasi itu dikirimkan kepada Dispendik Surabaya.

Dalam laporan evaluasi itu, harus dilaporkan semua hal tentang kondisi sekolah selama sehari, terutama soal penerapan prokesnya di sekolah.

Baca Juga: Jelang PTM di Surabaya, Walikota Eri Cahyadi Kukuhkan 457 Tim Siswa Satgas Sekolah

“Nah, evaluasi harian itu kita sampaikan kepada para pakar. Biasanya kita rapat bersama pakar seminggu sekali untuk mengevaluasi PTM ini."

"Biasanya, pakar ini juga datang ke sekolah-sekolah untuk memantau langsung, sehingga mereka bisa mengikuti perkembangan PTM itu dan bisa lebih tepat dalam mengevaluasi,” kata dia.

Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) itu bersyukur karena berdasarkan hasil evaluasi selama pelaksanaan PTM selama dua pekan ini lebih, tidak ditemukan hambatan apapun.

Baca Juga: Eri Cahyadi Akan Membuka PTM di Surabaya dengan Kapasitas Maksimal 25 Persen

Ia memastikan pihak sekolah mampu menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada anak didiknya. Sedangkan siswa pun disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan itu.

“Namun, kadang masih ada siswa yang maskernya melorot, sehingga langsung diingatkan oleh satgas mandiri."

"Jadi, terkadang siswa itu lupa, sehingga kami ingatkan. Yang lain alhamdulillah sudah sesuai prokes,” pungkasnya.

Baca Juga: IKA Unair Cabang Sidoarjo Gelar Vaksinasi untuk Pelajar sebagai Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Sebagai informasi, sebanyak 213 sekolah negeri dan swasta di Kota Surabaya sudah menggelar PTM terbatas sejak beberapa waktu lalu.

Dari jumlah 213 sekolah itu terdiri dari 112 Sekolah Dasar (SD) dan 101 Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Mereka menggelar PTM terbatas setelah lolos asesmen dan sudah menggelar simulasi PTM. ***

Editor: Indramawan

Sumber: Pemkot Surabaya


Tags

Terkait

Terkini

x