MEDIA JAWA TIMUR - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terus mendorong, bagaimana caranya agar para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bisa membantu menyiapkan konstruksi rumah sederhana tahan gempa.
Hal ini terkait telah terkonfirmasinya seluruh wilayah bagian selatan Jawa berpotensi alami gempa, maupun Tsunami karena berada di wilayah Ring of Fire.
"Nah bangunan-bangunan tahan gempa ini kan harus tersosialisasikan, harus terkomunikasikan, dan harus tersuport oleh SDM yang cukup," imbuhnya.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mendorong lulusan SMK ini bisa mendesain dan mengkontruksi rumah tahan gempa, sebagai peningkatan dari pendidikan vokasi.
"Kalau SMK ini masih harus ditingkatkan, komunikasi saya dengan Tim ITS, paling tidak dua tahun, kalau setahuku nggak cukup, berarti setingkat D2," tuturnya.
Jadi, lanjut Khofifah, lulusan SMK nanti akan punya dua ijazah, yaitu ijazah SMK dan ijazah D2.
Baca Juga: Rumah Tahan Gempa untuk Korban Bencana Banjir di NTT Ditargetkan Selesai Akhir September 2021
"Dengan begitu, lulusan SMK sudah memiliki sertifikat, dari mana siswa tersebut melakukan pendalaman skill yang dibutuhkan untuk penyiapan rumah rumah tahan gempa."