Daftar Kota, Tanggal dan Waktu Terjadinya Fenomena Kulminasi atau Hari Tanpa Bayangan, Mulai Hari Ini

11 Oktober 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi. BMKG Stasiun Meteorologi Juanda telah menginformasikan daftar kota, tanggal, dan waktu terjadinya kulminasi di Jawa Timur. /Pixabay/Sasint

MEDIA JAWA TIMUR - Fenomena Kulminasi atau biasa disebut Hari Tanpa Bayangan akan terjadi di wilayah Jawa Timur mulai Selasa, 11 Oktober 2022. 

Kulminasi adalah salah satu fenomena yang jarang terjadi. Bagi masyarakat Jawa Timur yang ingin mempraktikkan fenomena Kulminasi secara langsung tidak perlu khawatkr, karena ini normal dan tidak berbahaya. 

Menurut BMKG Stasiun Meteorologi Juanda, fenomena Kulminasi di Jawa Tinur terjadi sekitar tanggal 11-14 Oktober 2022. 

Baca Juga: Daftar Wilayah Jawa Timur yang Terdampak Fenomena Kulminasi atau Hari Tanpa Bayangan pada 11- 14 Oktober

Berikut daftar kota, tanggal dan beserta waktu terjadinya fenomena Kulminasi di Jawa Timur pada Oktober 2022, dilansir Mediajawatimur.com dari BMKG Juanda:

11 Oktober 2022

Sumenep
Terjadi sekitar pukul 11:11:23 WIB

Pamekasan 
Terjadi sekitar pukul 11:12:54 WIB

Bangkalan
Terjadi sekitar pukul 11:15:50 WIB

Gresik
Terjadi sekitar pukul 11:16:22 WIB

Lamongan
Terjadi sekitar pukul 11:17:10 WIB

Baca Juga: Fenomena Kulminasi Akan Terjadi pada 11-14 Oktober 2022, Jadi Hari Tanpa Bayangan

Tuban
Terjadi sekitar pukul 11:18:34 WIB

Bojonegoro
Terjadi sekitar pukul 11:19:18 WIB

Sampang
Terjadi sekitar pukul 11:13:34 WIB

12 Oktober 2022

Surabaya 
Terjadi sekitar pukul 11:15:42 WIB

Sidoarjo
Terjadi sekitar pukul 11:15:42 WIB

Mojosari
Terjadi sekitar pukul 11:16:20 WIB

Mojokerto
Terjadi sekitar pukul 11:16:20 WIB

Jombang
Terjadi sekitar pukul 11:17:38 WIB

Baca Juga: Sebagian Wilayah Jawa Timur 10 – 16 Oktober 2022 Alami Cuaca Ekstrem, BMKG: Berpotensi Hujan Es

Caruban
Terjadi sekitar pukul 11:19:55 WIB

Ngawi
Terjadi sekitar pukul 11:20:48 WIB

13 Oktober 2022

Situbondo
Terjadi sekitar pukul 11:10:18 WIB

Bondowoso
Terjadi sekitar pukul 11:11:02 WIB

Kraksaan
Terjadi sekitar pukul 11:12:39 WIB

Probolinggo
Terjadi sekitar pukul 11:13:28 WIB

Pasuruan 
Terjadi sekitar pukul 11:14:42 WIB

Baca Juga: Nobar Gratis Film Pendek Laut Bercerita yang Dibintangi Reza Rahadian pada Oktober 2022, Simak Caranya!

Bangsil
Terjadi sekitar pukul 11:11:15 WIB

Batu
Terjadi sekitar pukul 11:16:13 WIB

Ngasem 
Terjadi sekitar pukul 11:18:09 WIB

Kediri
Terjadi sekitar pukul 11:18:17 WIB

Nganjuk
Terjadi sekitar pukul 11:18:43 WIB

Madiun
Terjadi sekitar pukul 11:20:25 WIB

Ponorogo
Terjadi sekitar pukul 11:20:29 WIB

Magetan
Terjadi sekitar pukul 11:21:01 WIB

Baca Juga: 12 Lagu Diputar saat Anime Chainsaw Man Tayang, Ini Daftarnya!

14 Oktober 2022

Banyuwangi
Terjadi sekitar pukul 11:08:35 WIB

Jember
Terjadi sekitar pukul 11:11:17 WIB

Lumajang
Terjadi sekitar pukul 11:13:11 WIB

Malang
Terjadi sekitar pukul 11:15:34 WIB

Kepajen
Terjadi sekitar pukul 11:15:50 WIB

Kanigoro
Terjadi sekitar pukul 11:17:12 WIB

Blitar 
Terjadi sekitar pukul 11:17:25 WIB

Tulungagung
Terjadi sekitar pukul 11:18:29 WIB

Trenggalek
Terjadi sekitar pukul 11:19:14 WIB

Pacitan 
Terjadi sekitar pukul 11:21:40 WIB

Baca Juga: Pembukaan Livoli Divisi Utama 2022 Hadirkan Farel Prayoga, Ada 3 Pertandingan di Hari Pertama

Fenomena Kulminasi sendiri terjadi karena gerak equator matahari yang berjalan menuju Selatan.

Matahari akan mengalami titik kulminasi utama yang akan terjadi pada tanggal 11-14 Oktober 2022. 

Dapat disimpulkan, bahwa Kulminasi adalah kondisi di mana matahari tepat berada di atas lintang pengamat, sehingga menyebabkan bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpu dengan benda itu sendiri atau bisa disebut sebagai hari tanpa bayangan.

Fenomena ini berhubungan dengan perubahan suhu udara di wilayah Jawa Timur yang meningkat secara drastis. 

Suhu udara maksimum di wilayah Jawa Timur selama beberapa hari terakhir telah mencapai 35-36°C yang terjadi di Surabaya dan sekitarnya.

Baca Juga: Pembukaan Livoli Divisi Utama 2022 Hadirkan Farel Prayoga, Ada 3 Pertandingan di Hari Pertama

Penyebab peningkatan suhu udara yang terjadi karena fenomena gerak semu matahari pada tanggal 23 September 2022 lalu berada di garis Equator (Equinox).

Fenomena bergeraknya Equator ini terjadi secara periodik dua kali dalam setahun dan tidak ada kaitannya dengan fenomena gelombang panas (heat wave). 

Di prakirakan suhu udara masih akan cukup tinggi pada bulan Oktober mendatang.

Namun, tidak semua wilayah di Jawa Timur akan mengalami fenomena ini, beberapa wilayah akan mengalami masa peralihan/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

Ada himbauan dari BMKG agar masyarakat mengantisipasi suhu udara panas dan perubahan cuaca yang terjadi seketika.***

Editor: Yuliana Kristianti

Tags

Terkini

Terpopuler