Ponpes Modern Darussalam Gontor Mengaku Siap Ikuti Upaya Penegakan Hukum Terkait Meninggalnya AM

6 September 2022, 11:30 WIB
Ponpes Modern Darussalam Gontor akan mengikuti upaya penegakkan hukum terkait meninggalnya santri mereka yang diduga karena dianiaya. /Tangkapan layar Instagram.com/@pondok.modern.gontor

MEDIA JAWA TIMUR - Ponpes Modern Darussalam Gontor telah memberi pernyataan resmi terkait meninggalnya santri AM pada 22 September 2022.

Sebelumnya, telah viral postingan ibu korban santri AM yang menyatakan bahwa pihak Ponpes tidak berterus terang terkait kronologi meninggalnya sang anak.

Tepat pada 5 September 2022, pihak Ponpes Modern Darussalam Gontor memberikan pernyataan resmi, bahwa diduga ada tindakan penganiayaan yang menyebabkan AM meninggal.

Baca Juga: Pernyataan Ponpes Gontor atas Meninggalnya Santri Akibat Kekerasan: Siap Ikuti Upaya Penegakan Hukum

Dalam pernyataan tersebut, pihak Ponpes telah meminta maaf kepada pihak keluarga almarhum AM, serta telah memberikan sanksi tegas terhadap pelaku penganiayaan.

“Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing. Pada prinsipnya kami,” bunyi pernyataan tertulis pihak Ponpes, dikutip Mediajawatimur.com.

Baca Juga: Pondok Modern Darussalam Gontor Angkat Bicara, Ini Tindakan yang Diambil Terhadap Kasus Meninggalnya AM

Ponpes Modern Darussalam Gontor juga ikut bertanggung jawab dan siap mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum.

Mereka juga masih terus berusaha intens menjalin komunikasi dengan keluarga almarhum AM.

Sebelumnya, pada 23 Agustus 2022, jenazah AM tiba di Palembang yang diantar oleh pihak Gontor 1 dipimpin Ustadz Agus sebagai perwakilan.

Kronologi meninggalnya sang anak diungkap oleh perwakilan dari Ponpes tersebut di hadapan semua pelayat yang datang ke rumah korban, bahwa sang anak meninggal karena kelelahan mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum). Diketahui bahwa sang anak adalah Ketua Perkajum pada saat itu.

Baca Juga: Juru Bicara Ponpes Modern Darussalam Gontor Akui Temukan Dugaan Penganiayaan pada Santri yang Meninggal

Tetapi, banyaknya laporan dari wali santri lainnya bahwa kronologi tidak demikian.

Setelah mendapat cerita sebenarnya, keluarga meminta membuka mayatnya. 

Saat dibuka mayatnya, orang tua AM sampai tak sanggup untuk melihat jenazah anak pertamanya.

"Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian begitu juga dengan keluarga”, tulis Soimah melalui Instagram @soimah_didi.

Pihak keluarga tak dapat membendung kemarahan dan ingin melakukan otopsi.

Baca Juga: Santri Ponpes Gontor 1 Meninggal, Ibu Merasa Ada Hal Janggal: Sungguh Miris, Tragis, Menyakitkan Hati Saya

Setelah didesak oleh keluarga korban, pihak Gontor1 yang mengantarkan jenazah menyatakan bahwa AM meninggal akibat terjadi kekerasan.***

Editor: Yuliana Kristianti

Tags

Terkini

Terpopuler