MEDIA JAWA TIMUR - Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan program kelas khusus bagi pelajar SD-SMP yang memiliki IQ di atas rata-rata.
Ia menjelaskan, bahwa peserta kelas khusus ini berasal dari para pelajar SD-SMP baik swasta maupun negeri di Kota Surabaya.
"Sekarang ini kita tangani lagi anak-anak yang IQ-nya di atas rata-rata itu dimasukan ke dalam kelas khusus. Mereka nanti dibina oleh guru-guru pilihan dari semua sekolah swasta dan negeri di Kota Surabaya," kata Supomo seperti dilansir dari laman resmi Pemkot Surabaya.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Surabaya Pantau Diklat Sepak Bola yang Diadakan Pemkot di Gelora Bung Tomo
Ditambahkannya, sebelum mengikuti kelas khusus, para pelajar ini akan dilakukan seleksi dan tes secara bertahap.
"Tesnya nanti bertahap, mulai Tes Potensi Akademik (TPA) hingga Tes IQ. Baru setelah itu kemudian mereka mengikuti pembelajaran," katanya.
"Karena itu, SD-SMP seluruh Surabaya silahkan mengirimkan anak-anak terbaiknya, kemudian nanti kita pilih."
Supomo juga memastikan, bahwa kelas khusus ini tidak akan mengganggu waktu pelajaran normal di sekolah, sebab pelaksanaannya berlangsung di luar jam sekolah.
Nantinya, kelas khusus akan diisi sekitar 15-20 anak dan akan terbagi di wilayah Surabaya Utara, Timur, dan Barat.
"Kelasnya nanti kecil-kecil. Satu kelas isinya sekitar 15-20 anak. Nanti kita lihat juga potensinya anak-anak itu bagaimana," paparnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Bantuan Seragam Sekolah untuk 46 Ribu Pelajar MBR dengan Libatkan UMKM
Rencananya, program kelas khusus bertajuk 'Free Extraordinary You' tersebut, akan dimulai pada November 2021.
Saat ini, Supomo mengaku, pihaknya sudah mulai melaksanakan tahapan seleksi kepada para pelajar Surabaya.
"Ini sudah mulai tesnya (seleksi). Insya Allah awal November 2021 sudah pelaksanaan," ujarnya.
Dalam program kelas khusus ini, Dispendik Surabaya juga bekerjasama dengan Prof Yohanes Surya, fisikawan yang dikenal sebagai pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI.
Prof Yohanes tak hanya memberikan pembelajaran bagi para pelajar peserta kelas khusus, tapi, juga memberikan pembinaan kepada tenaga pendidik dalam program tersebut, agar mereka memiliki kemampuan yang lebih dan terarah.
"Targetnya adalah anak-anak pintar di Kota Surabaya semakin terasah. Jangan sampai ada anak pintar kemudian tidak ada pembinaan, atau perhatian khusus, sehingga kemudian anak-anak itu menjadi anak-anak biasa-biasa saja," jelas Supomo. ***