Gubernur Jatim, Khofifah Sampaikan Ada Stimulus Kepada Warga Korban Gempa di Blitar

15 April 2021, 12:06 WIB
Gubernur Jatim, Khofiah Indar Parawansa tinjau korban gempa 6.1 M di Blitar (14 April 2021) /jatimprov.go.id

MEDIA JAWA TIMUR - Setelah melihat langsung kondisi dampak gempa bumi 6.1 M di Malang (11/4/2021), Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meneruskan kunjungannya ke Blitar, tepatnya di Desa Tapas (14/04/2021).

Menurut hasil pantauan Khofifah yang didampingi sejumlah pejabat Provinsi Jatim, serta Bupati Blitar, wilayah Blitar tidak separah yang dialami Lumajang, dan Malang.

Sementara data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, jumlah kerusakan bangunan menjadi 924 unit.

Baca Juga: Dompet Dhuafa Jawa Timur Bersama Adira Finance Syariah Luncurkan Program Taman Belajar

Dari jumlah tersebut, kerusakan terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Kanigoro, yang menjadi pusat Kabupaten Blitar, dengan jumlah bangunan rusak mencapai 220 unit.

Disusul Kecamatan Binangun 125 unit, kemudian Kecamatan Talun 115 unit.

Untuk rumah warga total yang mengalami kerusakan ringan sebanyak 516 unit, rusak sedang 285 unit, dan rusak parah 31 unit.

Baca Juga: ASN Dinsos Jatim Salurkan Bantuan Logistik dan Layanan Dukungan Psikososial untuk Korban Gempa Malang

Sedangkan fasilitas umum, 60 unit mengalami kerusakan ringan, 29 unit rusak sedang, dan 3 unit masuk kategori rusak parah.

Usai meninjau rumah warga, Khofiah mengatakan, sesuai koordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, akan ada stimulus kepada warga yang rumahnya rusak akibat gempa 6,1 M yang berpusat di Malang ini.

Namun syaratnya Pemda setempat yang mengajukan.

Baca Juga: Bantu Persediaan Darah di Bulan Ramadhan, TNI AU Lanud Iswahjudi Sumbang 200 Kantong Darah di PMI Magetan

Untuk nilainya, Doni menyebut kerusakan berat akan menerima bantuan Rp 50 juta dari BNPB, kerusakan sedang Rp 25 juta, dan kerusakan ringan Rp 10 juta.

Untuk proses pembangunan atau perbaikan, pihak TNI, Polri, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan turut membantu.

“Untuk kerusakan sedang dan ringan, diharapkan dikerjakan swakelola supaya lebih cepat,” kata Khofifah.

Baca Juga: Jelang Puasa, Kenaikan Harga Bahan Makanan di Mojokerto Dinilai Masih Wajar

“Sedangkan untuk kerusakan berat, kami sudah koordinasikan dengan Pangdam dan Polda, dan Tim TNI Polri akan diturunkan membantu mempercepat perbaikan.”

“Selama proses ini identifikasi kategori rumah warga maupun fasum diharapkan segera bisa divalidasi dalam sepekan ini," harap Khofifah.

Hasil identifikasi kategori kerusakan ini kemudian ditempel di ruang publik, sehingga masyarakat terdampak bisa mengetahui rumahnya sudah tercatat.

Baca Juga: Polda Jatim Gelar Operasi Keselamatan  Semeru 2021 untuk Sosialisasikan Larangan Mudik Mulai 12 April

"Nanti kalau ditempel, masyarakat bisa tahu, ini lho kerusakan rumahnya, kategori ringan atau berat.,“ kata Khofifah.

“Tidak ada lagi keberatan, sehingga kita gak bolak-balik laporan," ujar Khofifah yang berharap dalam sepekan validasi ini sudah selesai, dan final. ***

Editor: Indramawan

Sumber: Jatimprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler