Di Depan Joe Biden, Presiden Jokowi Minta Perang di Ukraina Dihentikan Sekarang Juga!

- 14 Mei 2022, 17:00 WIB
Presiden Jokowi meminta perang di Ukraina dihentikan sekarang juga saat berbicara di KTT Khusus ASEAN-AS yang digelar di Washington DC dan dihadiri Presiden As, Joe Biden pada Jumat, 13 Mei 2022.
Presiden Jokowi meminta perang di Ukraina dihentikan sekarang juga saat berbicara di KTT Khusus ASEAN-AS yang digelar di Washington DC dan dihadiri Presiden As, Joe Biden pada Jumat, 13 Mei 2022. /Sekretariat Kabinet RI

MEDIA JAWA TIMUR - Pada unggahan di akun Instagram resmi miliknya hari ini, Sabtu, 14 Mei 2022 Presiden Jokowi meminta agar perang di Ukraina dihentikan sekarang juga.

"Hentikan perang di Ukraina sekarang juga! Itulah yang antara lain saya serukan pada saat berbicara di KTT Khusus ASEAN-AS yang digelar di Washington DC," tulis Presiden.

Lebih lanjut Presiden menuliskan, "Saat dunia seharusnya segera pulih dari pandemi Covid-19, dunia menghadapi masalah baru, perang di Ukraina."

"Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam. Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang makin kokoh justru unilateralisme yang makin mengemuka," lanjut Presiden.

Baca Juga: Jokowi Bahas Kemitraan ASEAN-AS saat Bertemu Presiden Biden di Gedung Putih Washington DC, Ini yang Dikatakan

Di akhir tulisannya, Presiden Jokowi menegaskan, perang tidak akan menguntungkan siapa pun.

"Dunia tidak memiliki pilihan lain kecuali menghentikan perang sekarang juga. Setiap negara, setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan, perdamaian dapat terwujud."

Baca Juga: Apa Saja yang Telah Terjadi Akibat Perang Rusia-Ukraina? Berikut Daftar Peristiwa Penting hingga Hari ke-72

Sementara itu, dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, seruan Presiden Jokowi untuk menghentikan perang di Ukraina ini telah ia sampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-AS yang digelar di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC, pada Jumat, 13 Mei 2022 kemarin.

Saat itu Presiden Jokowi juga menyampaikan, perang di Ukraina telah menciptakan tragedi kemanusiaan dan memperburuk perekonomian dunia.

Kenaikan harga pangan, energi, dan inflasi telah terjadi, sangat memperberat perekonomian dan memperlambat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs di negara berkembang dan kurang berkembang.

Baca Juga: Jokowi Tolak Permintaan Zelensky Kirim Bantuan Senjata ke Ukraina karena Alasan Konstitusi dan Prinsip Politik

Menurut Presiden Jokowi pertumbuhan ekonomi juga memprihatinkan.

Dana Moneter Internasional atau IMF menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi di emerging and developing Asia sebesar 0,5 persen pada 2022 dan 0,2 persen pada 2023.

Bank Dunia juga menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi beberapa negara ASEAN hingga 1,2 persen.

Baca Juga: 141 Negara Dukung Resolusi PBB Menuntut Rusia untuk Menarik Pasukan Militer dari Ukraina

“Bagi sebagian anggota ASEAN kenaikan 10 persen dari harga minyak akan berdampak menurunnya pendapatan nasional sebesar 0,7 persen dan kenaikan harga gandum akan mengakibatkan peningkatan kemiskinan sebesar 1 persen,” jelas Presiden.

Pada kesempatan itu Presiden juga mengulangi lagi apa yang telah disampaikan pada pertemuan dengan Kongres.

“Bahwa lebih dari lima dekade, ASEAN terus membangun arsitektur keamanan yang inklusif, mengedepankan paradigma kolaborasi, mendorong habit of dialogue dan rules based order. Spirit yang sama kami dorong di Indo-Pasifik melalui ASEAN Outlook on the Indo-Pacific,” jelas Presiden.

Baca Juga: 5 Negara Ini Tolak Resolusi PBB yang Desak Rusia Hentikan Serangan ke Ukraina, Salah Satunya Korea Utara

Dalam KTT Khusus yang dihadiri oleh Presiden Joe Biden dan juga pemimpin negara-negara ASEAN tersebut, Presiden Jokowi menyambut baik inisiatif Amerika melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).

“Tentu kerja sama di bawah IPEF harus inklusif. Saya harapkan sinergi antara IPEF dengan pelaksanaan prioritas kerjasama di AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific),” ucap Presiden Jokowi.

Saat Indonesia menjadi ketua ASEAN tahun depan, Presiden Jokowi juga menyampaikan rencananya melakukan Indo-Pacific Infrastructure Forum.

“Saya berharap partisipasi Amerika Serikat dalam forum tersebut,” pungkas Presiden.

***

Editor: Indramawan

Sumber: Instagram @jokowi Sekretariat Kabinet RI


Tags

Terkait

Terkini