Kedua, tidak mengalami mens. Kalau anak perempuan belum mens sampai 16 tahun itu harus segera diperiksakan.
Ketiga sering telat mens, itu bisa terjadi karena gangguan tidak bertelur atau menjelang menopause ada gangguan tidak bertelur.
Keempat adalah nyeri saat mens. Untuk yang terakhir adalah PMS. PMS ini dapat berbahaya jika sampai marah-marah berlebihan atau hingga depresi.
Pandangan kelima mengenai gangguan haid dikemukakan oleh dr. Malvin Emeraldi, Sp.OG (K).
Malvin menyebutkan jika seorang wanita mengalami gangguan pola, lama, dan jumlah saat haid, hal ini dapat juga berkaitan dengan gangguan kesuburan bahkan bisa sulit untuk memiliki anak.
“Untuk pasangan suami istri itu bisa hamil, harus terjadi adanya pertemuan sperma dan sel telur dalam suasana yang kondusif. Kalau ada gangguan pola, lama, jumlah, kita nggak bisa tahu masa suburnya kapan. Itu salah satu kenapa ini juga bisa mengalami gangguan kesuburan," tutur Malvin.
Malvin juga menyarankan agar perempuan yang merasa gangguan tersebut agar segera memeriksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Arti, Ciri-Ciri, dan Gaya Berpakaian Cewek Mamba, Cewek Kue, dan Cewek Bumi: Ini Bedanya
“Namun, jujur dari semua gangguan haid yang berkaitan dengan gangguan kesuburan, yang saya takutkan adalah pasien pertama datang ke kita dengan keluhan nyeri haid plus gangguan kesuburan," kata Malvin.