MEDIA JAWA TIMUR – Stunting pada anak menjadi perhatian khusus karena bisa berpengaruh pada banyak hal, termasuk pada perkembangan otak anak.
Dilansir Mediajawatimur.com dari lama Diskes Bali, angka stunting di Indonesia masih tergolong tinggi sehingga harus terus mencari upaya untuk menurunkannya.
Beberapa di antaranya yakni dengan memenuhi kebutuhan gizi dan menghindari asap rokok. Lebih rinci, berikut penjelasannya mulai dari faktor penyebab stunting hingga pencegahan.
Faktor penyebab stunting pada anak
1. Praktik pengasuhan yang kurang baik.
2. Terbatasnya layanan kesehatan.
3. Kurangnya makanan bergizi.
4. Kuranngnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Baca Juga: Penting bagi Ibu Hamil: Penuhi Nutrisi Mikro dan Makro untuk Cegah Stunting
Pencegahan tahap awal terhadap stunting
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak masa kehamilan
Kebutuhan gizi ini dilakukan dengan mengonsumsi makan sehat dan bergizi serta sering memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
2. Memberi ASI sampai bayi berusia 6 bulan
Hal ini karena ASI mengandung gizi mikro dan makro yang dapat mengurangi peluang stunting, serta kandungan protein whey dan kolostrum dinilai mampu menibgkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
Baca Juga: Waspada Cacar Monyet! Lakukan Pencegahan Berikut untuk Meminimalisir Penularan
3. Memberi makanan pendamping
Makanan pendamping ini diberikan ketika anak masih diberi ASI dan tetap dengan memperhatikan kandungan makanan.
4. Memantau tumbuh kembang anak
Pemantauan ini terutama pada tinggi dan berat badan anak yang dpaat dilakukan dengan rutin membawanya ke Posyandu maupun klinik khusus anak.
5. Selalu menjaga kebersihan lingkunngan
Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerentanan anak terhadap diare yang nantinya juga berpengaruh pada kesehatan anak.
Pencegahan lain yang juga bisa dilakukan yakni dengan menghindarkan anak dari asap rokok. Berikut keterangan lebih detail yang dilansir Mediajawatimur.com dari Pemkot Malang.
Penghindaran asap rokok perlu dilakukan karena asap rokok bisa menjadi penyebab stunting maupun penyakit lainnya.
Pertama, asap rokok memberi risiko infrksi saluran pernapasan akut yang bersifat kronis sehingga menghambat pertumbuhan anak.
Baca Juga: 10 Buah Ini Dapat Menyehatkan Kulit Dengan Kandungan Vitamin dan Mineral Menurut Ahli Kesehatan
Kedua, nikotin menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tulang.
Ketiga, bisa menyebabkan kematian dini pada bayi di kandungan dan menimbulkan penyakit ketika bayi lahir.
Keempat, mengganggu pertumbuhan otak janin.
Sementara dari sisi biaya, uang belanja rokok bisa mengurangi jatah belanja makanan bergizi, biaya kesehatan, pendidikan, dan seterusnya.
Baca Juga: Mau Membangun Bisnis? Simak Tips dari Raymond Chin yang Perlu Diketahui Pemula
Itulah informasi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko stunting.***