Network
Dr. Michele Farber dari Schweiger Dermatology Group di NYC mengatakan bahwa molekul yang tidak stabil tersebut merusak sel-sel kulit, yang mengakibatkan penuaan lebih cepat karena kerusakan kolagen dan elastin.
Dr. Farber juga mengatakan bahwa ada penelitian yang menunjukkan bahwa cahaya biru dapat menyebabkan perubahan pigmen yang berkelanjutan.
"Penting untuk dipahami bahwa penelitian sedang berkembang, dan kami masih mempelajari sejauh mana pengaruh cahaya biru pada kulit," katanya.
Baca Juga: Inspirasi Baju Pernikahan, Pilihan Warna Tunjukkan Karakter dan Harapan Mempelai
Tetapi dia menekankan bahwa tidak ada alasan untuk mengabaikan potensi kerusakan.
"Apa yang kita ketahui adalah ada bukti perubahan merugikan yang jelas dengan paparan cahaya biru, dan itu sangat berharga untuk melindungi kulit kita dari cahaya biru," kata Dr. Farber.
Marie Hayag, seorang dokter kulit medis dan kosmetik yang berbasis di New York City, mengatakan bahwa cahaya biru berpotensi merusak kulit dalam beberapa cara:
Baca Juga: Cara Mudah Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Mengonsumsi Makanan Berikut, Ada di Sekitar!
1. Menginduksi stres oksidatif, yang dapat menyebabkan peradangan dan degenerasi kolagen.
2. Mengganggu aktivitas melanosit, yang menyebabkan pigmentasi tidak merata dan berlebihan.
