Gejala Depresi Ternyata Berbeda dengan Sedih, Berikut Hal yang Perlu Diketahui

3 Juli 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi. Gejala depresi ternyata berbeda dengan sedih. /Pixabay/vdnhieu

MEDIA JAWA TIMUR - Setiap manusia pasti memiliki momen sedih dalam hidupnya. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki depresi.

Berbeda dengan sedih biasa, kebanyakan orang depresi lihai memakai topeng untuk terlihat baik-baik saja. Mereka bisa tetap tersenyum bahkan menjalani hari dengan penuh kegiatan dan mencapai banyak penghargaan.

Kesedihan biasanya memiliki penyebab jelas dan belum lama terjadi dalam hidup seseorang. Sedangkan, depresi tidak memiliki penyebab jelas untuk rasa sedihnya.

Baca Juga: Kenali Cacar Monyet yang Mulai Mewabah di Beberapa Negara, Mulai Gejala, Cara Penularan, dan Pencegahan

Depresi sendiri adalah suatu keadaan ketika kita tidak bisa mengendalikan pikiran dan perasaan. Lebih detailnya, depresi memiliki beberapa gejala tertentu yang membedakannya dengan sedih biasa.

Berikut gejala depresi yang dilansir Mediajawatimur.com dari buku Loving the Wounded Seoul karya Regis Machdy 

1. Tekanan suasana hati

Mengalami suasana depresif setiap hari. Mood ini dapat dinilai secara subjektif (seperti merasakan kesedihan, kekosongan, kesedihan, dan kehilangan harapan) atau berdasarkan pengamatan orang lain (terlihat sedih dan “ada yang salah”) .

Baca Juga: Persentase Pengguna Hanya Capai 38 Persen, Kemenkes Imbau Pasien OTG dan Gejala Ringan Manfaatkan Telemedisin

2. Kehilangan minat dan kesenangan dalam semua kegiatan dalam waktu hampir setiap hari.

3. Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan (perubahan sekitar 5% dari berat badan dalam sebulan) dan penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari ketika sedang tidak melakukan diet atau program apapun. 

4. Insomnia (sulit tidur) atau hipersomnia (tidur berlebihan) hampir setiap hari.

Baca Juga: Waspada Multiple Sclerosis, Penyakit Seumur Hidup dengan Gejala yang Tidak Terduga

5. Psikomotor lamban (berbicara lebih lamban, volume suara mengecil, gerakan menjadi lamban, dll) atau justru menujukkan kegelisahan (tidak mampu diam, mondar-mandir, meremas-remas tangan, dll) hampir setiap hari.

6. Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari.

Orang-oirang dengan depresi kadang mudah sekali merasakan energinya terkuras habis untuk aktivitas sederhana.

7. Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan.

Baca Juga: Waspada Gejala-Gejala Skizofrenia: Halusinasi hingga Bicara Tak Teratur! Ini Cara Mengobatinya

8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir, berkonsenterasi, atau tidak bisa mengambil keputusan hampir setiap hari.

9. Pikiran berulang tentang kematian, ide bunuh diri yang berulang tanpa rencana khusus, atau adanya rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri atau sekadar keinginan pasif untuk tidak terbangun dari tidur di pagi hari atau keyakinan bahwa orang lain lebih baik tanpa dirinya. 

Sebagai catatan, gejala tersebut bukan untuk mendiagnosis diri sendiri. Melainkan untuk mengetahui apakah kita perlu ke psikolog.

Baca Juga: Gejala Kanker pada Perempuan yang Tidak Boleh Diabaikan, Termasuk Penurunan Berat Badan

Dalam buku yang ditulis oleh Regis Machdy, diterangkan bahwa jika salah satu atau dua dari gejala tersebut muncul disertai gejala yang lain setidaknya selama dua minggu, disarankan untuk segera mengunjungi psikolog.***

Editor: Yuliana Kristianti

Tags

Terkini

Terpopuler