6 Permainan Tradisional Indonesia Ini Menurut KemenPPPA Baik untuk Perkembangan Sensorik dan Motorik Anak

1 Juli 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi. Lompat tali merupakan permainan tradisional Indonesia yang baik untuk perkembangan sensorik dan motorik anak. /PIXABAY/xuanduongvan87.

MEDIA JAWA TIMUR - Permainan Tradisional Indonesia adalah permainan rakyat warisan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat serta diwariskan dari generasi ke generasi.

Di masa pandemi Covid-19 terjadi peningkatan penggunaan gadget pada anak-anak. Hal tersebut dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan pada anak.

Para orang tua sebaiknya mengajarkan Permainan Tradisional Indonesia pada anak yang berguna untuk perkembangan anak-anak.

Baca Juga: Filosofi Permainan Tradisional Asli Jawa Timur, Banyak Dimainkan oleh Generasi 90-an: Ada Cublak-Cublak Suweng

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA) merangkum 6 permainan tradisional Indonesia yang menurut mereka baik untuk perkembngan sensorik dan motorik anak.

Berikut enam permaianan tradisional tersebut, dilansir Mediajawatimur.com dari Instagram @kemenpppa:

1. Petak Umpet

Petak umpet merupakan permainan bersembunyi dan mencari, permainan ini dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan.

Baca Juga: KemenPPPA Soroti Keamanan Ruang Publik Terkait Kasus Penculikan Anak di Jakarta dan Bogor

2. Congklak

Congklak lebih dikenal dengan sebutan dakon di Jawa, dentuman lamban di Lampung. Permainan ini dimainkan oleh 2 orang yang bertujuan untuk mengumpulkan biji congklak terbanyak.

3. Bola Bekel

Permainan tradisional Bola Bekel yang biasa kita sebut juga dengan istilah Bola Karet ini dimainkan dengan kerang atau batu kerikil kecil. Pemain Bola Bekel harus bisa memegang kerikil dan bola bekel dalam satu tangan.

4. Lompat Tali

Permainan ini menggunakan tali atau karet yang dirangkai, dapat dimainkan di mana saja dengan minimal 3 orang pemain.

Baca Juga: KemenPPPA Buat Nota Kesepahaman dengan 4 Kementerian Lain tentang Informasi Layak Anak

5. Jingkrak

Permainan sederhana ini dimainkan dengan cara melemparkan pecahan genting ke dalam kotak yang telah digambar, kemudian melompat sampai ke kotak yang terdapat pecahan genting.

6. Gasing

Gasing adalah mainan dari kayu yang diberi pasak terbuat dari paku atau kayu dan dapat diputar dengan tali.

Kemenpppa menyebutkan bahwa peran krusial orang tua dalam menghadapi permasalahan gadget pada anak adalah peka mengamati perubahan-perubahan pada anak dan menghadirkan ruang bermain bagi anak meski hanya di sekitar rumah.

Baca Juga: 7 Situs Penyedia Foto Gratis, Cocok Untuk Menjadi Inspirasi Bagi Para Desain Grafis Pemula

Dalam kondisi ini, anak-anak dinilai membutuhkan alternatif permainan, salah satunya orang tua dapat mengajarkan anak-anak permainan tradisional sebagai alternatif dari penggunaan gadget di rumah.

Permainan tradisional tak hanya untuk kegembiraan semata, terdapat pula manfaat yang sangat baik untuk perkembangan anak-anak.

Permainan anak dapat dijadikan sebagai terapi untuk anak, juga membantu perkembangan komunikasi dan bahasa pada anak karena dalam proses bermainnya melibatkan banyak orang sehingga membantu anak dalam berinteraksi sosial.

Baca Juga: Template CV yang Menarik Pasti Dilirik HRD, Berikut Link Download Serta Cara Mengisi CV yang Baik dan Benar

Selain itu sangat membantu perkembangan kesadaran diri, perkembangan kreativitas, perkembangan sensorik dan motorik pada anak, perkembangan kognitif, serta perkembangan moral dan etika.

Permainan tradisional juga baik untuk membentuk karakter anak yang sportif dan penuh tanggung jawab.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Instagram @kemenpppa

Tags

Terkini

Terpopuler