Pada tahun itu ia mampu memunculkan ide-ide yang maju, bahkan terlalu maju untuk zaman Hindia Belanda kala itu dan bandingan kaum pribumi.
Kartini sangat concern perihal pendidikan dan sikap anti kekerasan, sehingga sering dikatakan bahwa gagasan Kartini adalah suatu ramalan tentang masa depan.
Sebuah surat Kartini yang penting untuk dijadikan sebagai alat melihat bagaimana tekad dan komitmennya dalam pendidikan adalah suratnya ke Stella.
"Bagi saya, hanya ada dua macam keningratan: keningratan pikiran dan keningratan budi. Tidak ada yang lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya daripada melihat orang yang membanggakan asal keturunannya…”(Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899).
Pendidikan perempuan di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20. Saat itu, telah terjadi perubahan-perubahan masyarakat di Indonesia yang diawali dengan perubahan pandangan bumiputera.
Pada saat yang sama, gagasan tentang kemajuan mulai tumbuh dan salah satunya tentang pendidikan perempuan.
Hasil gerakan perempuan khususnya dalam bidang pendidikan dan pengajaran telah membuahkan hasil yang baik.
Beberapa prestasinya adalah mendirikan sekolah perempuan, organisasi perempuan, dan yang terpenting memajukan pendidikan perempuan.