Network
MEDIA JAWA TIMUR - Hari Privasi Data Internasional jatuh pada tanggal 28 Januari setiap tahunnya. Ada berbagai proses penting hingga akhirnya tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari yang selalu diperingati.
Sejarah Hari Privasi Data Internasional dimulai ketika ada kesepakatan atau konvensi terkait perlindungan data pribadi ditandatangani.
Data pribadi sendiri merupakan sesuatu yang penting sehingga harus dijaga kerahasiaannya. Ada milyaran pengguna internet di dunia. Namun, tidak semua aplikasi menjanjikan keamanan data para penggunanya.
Baca Juga: Polri Menyatakan Data Serta Sistem Keamanan Masih Aman dari Peretasan Hacker asal Brazil
Data pribadi bisa dikumpulkan untuk tujuan disalahgunakan seperti dimanipulasi, dan dibagikan atau dijual.
Di antara bahayanya adalah data pribadi dapat digunakan untuk meraih keuntungan oleh lembaga perbankan, produsen produk, partai politik, organisasi nirlaba, agensi iklan, grup polling, agen kredit, dan banyak lainnya.
Seseorang yang tidak bertanggung jawab bisa saja menggunakan data pribadi orang lain untuk didaftarkan sebuah pinjaman kredit.
Baca Juga: Laman Resmi PSSI Diretas Usai Indonesia Kalah 0-4 Lawan Thailand: Bentuk Protes ke Iriawan?
Korban yang sebenarnya tidak tahu apapun akhirnya harus menanggung akibat karena pencuri data pribadi biasanya sulit untuk ditemukan.
