MEDIA JAWA TIMUR - Wajah Ibu Kasur atau yang bernama asli Sandiah, muncul di Google Doodle 16 Januari 2022 hari ini yang bertepatan dengan hari kelahirannya yang ke-96.
Mendiang Ibu Kasur merupakan seniman sekaligus tokoh pendidikan khususnya anak-anak dan pemuda Indonesia yang sebelumnya lulus dari MULO (Meer Uirgetreid Lager Onderwijs) pada akhir tahun 1930-an.
Ia melakukan pengabdian terhadap dunia anak-anak dan pendidikan Indonesia sebelum akhirnya wafat saat berusia 76 tahun pada 22 Oktober 2002.
Baca Juga: Daftar Hari Penting Nasional dan Internasional Januari 2022, Lengkap Beserta Sejarah Singkat
Berikut pengabdian Sandiah yang telah dirangkum Mediajawatimur.com dari Kemendikbud dan Google Doodle:
1. Pembawa acara anak-anak
Sandiah "Ibu Kasur" sangat berpengaruh di dunia pendidikan khususnya untuk anak-anak dan pemuda Indonesia, salah satunya adalah mengajarkan nilai-nilai moral melalui "Taman Indria" yang disiarkan di TVRI.
Tahun 1990-an, Sandiah menjadi pembawa acara program anak-anak di Radio Republik Indonesia dan menjadi ketua Yayasan Setia Balita.
Hal itu Ia lakukan untuk memperluas program pendidikannya ke seluruh Indonesia.
Baca Juga: Profil Marselino Ferdinan, Pemain Tengah Persebaya yang Berhasil Cetak Gol Saat Melawan PSM Makassar
2. Membangun sekolah
Sandiah bergabung dengan Pramuka Indonesia yang sekaligus mempertemukan dengan suaminya, Pak Kasur.
Pernikahannya dengan Pak Kasur itu lah yang menjadi alasan Sandiah dijuluki sebagai "Ibu Kasur."
Keduanya membuka TK Mini di rumahnya sendiri pada tahun 1965 yang menjadi saksi hidup pengabdian Kasur terhadap pendidikan pemuda Indonesia.
TK tersebut dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu Parkit untuk anak tiga tahun, Kutilang untuk anak empat tahun, dan Cendrawasih untuk anak lima tahun.
Baca Juga: Profil Samsul Arif Striker Persebaya yang Cetak Gol Hattrick Saat Lawan Persikabo 1973
Tahun 1990-an, Sandiah bersama yayasan mendirikan empat cabang taman kanak-kanak secara nasional.
3. Membuat lagu dan karya lainnya untuk anak-anak
Sandiah melanjutkan pengabdiannya terhadap pendidikan dengan cara juga mengedit majalah anak-anak, memproduksi film anak-anak, dan menciptakan lagu anak-anak yang mengecualikan huruf "r."
Lagu-lagu karya Sandiah antara lain "Kucingku," "Bertepuk Tangan," dan puluhan lagu lainnya.
Itulah sebagain pengabdian Sandiah "Ibu Kasur" semasa hidupnya. Atas dedikasinya tersebut, Ia mendapatkan beberapa penghargaan.
Sandiah dianugerahi Penghargaan Presiden atas prestasinya sebagai pendidik yang kreatif dan berdedikasi yang digelar pada Hari Anak Nasional tahun 1988.
Ia juga meraih penghargaan Bintang Budaya Parama Darma dan Pembawa Acara Legendaris dari sebuah stasiun televisi.***