Sejarah Hari Ini: Peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945, Ini yang Terjadi Sehari Sebelum Kemerdekaan

16 Agustus 2022, 09:45 WIB
Pada 16 Agustus 2022 terjadi peristiwa Rengasdengklok di mana sekelompok pemuda menculik Soekarno-Hatta. /Unsplash/Mufid Majnun

MEDIA JAWA TIMUR - Hari ini tanggal 16 Agustus 2022, sehari sebelum merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77.

Ada peristiwa sejarah yang terjadi di tanggal 16 Agustus. Pada tanggal tersebut di tahun 1945, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh sekelompok pemuda pukul 04.00 WIB.

Sehari setelahnya, yaitu pada 17 Agustus 2022, Soekarno membacakan teks prokolamasi di lapangan IKADA.

Baca Juga: Nonton Bareng Film 'Tanah Surga Katanya' dan 'Cahaya dari Timur Beta Maluku' untuk Rayakan HUT RI ke-77

Berikut peristiwa Rengasdengkok, 16 Agustus 1945:

Dilansir Mediajawatimur.com dari Setneg, pukul 04.00 dinihari, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pemuda dibawa ke Rengasdengklok.

Aksi penculikan itu sangat mengecewakan Bung Karno, sebagaimana dikemukakan Lasmidjah Hardi (1984:60).

Bung Karno marah dan kecewa, terutama karena para pemuda tidak mau mendengarkan pertimbangannya yang sehat. Mereka menganggap perbuatannya itu sebagai tindakan patriotik.

Baca Juga: Rekomendasi 10 Film Bertemakan Perjuangan, Cocok Ditonton untuk Merayakan HUT ke-77 RI

Namun, melihat keadaan dan situasi yang panas, Bung Karno tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang mereka tentukan. Fatmawati istrinya, dan Guntur yang pada waktu itu belum berumur satu tahun, ia ikut sertakan.

Sehari penuh, Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok. Maksud para pemuda untuk menekan mereka, supaya segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan terlepas dari segala kaitan dengan Jepang, rupa-rupanya tidak membuahkan hasil.

Agaknya keduanya memiliki wibawa yang cukup besar. Para pemuda yang membawanya ke Rengasdengklok, segan untuk melakukan penekanan terhadap keduanya.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal 32 Kegiatan Pemkab Pacitan dalam Rangka Memeriahkan HUT RI ke 77

Sukarni dan kawan-kawannya, hanya dapat mendesak Soekarno-Hatta untuk menyatakan proklamasi secepatnya seperti yang telah direncanakan oleh para pemuda di Jakarta.

Akan tetapi, Soekarno-Hatta tidak mau didesak begitu saja. Keduanya, tetap berpegang teguh pada perhitungan dan rencana mereka sendiri.

Di sebuah pondok bambu berbentuk panggung di tengah persawahan Rengas dengklok, siang itu terjadi perdebatan panas.

Baca Juga: Daftar Susunan 68 Anggota Paskibraka yang Dikukuhkan Jokowi untuk Upacara 17 Agustus 2022 di Istana Negara

Singkatnya, Soekarno mengatakan bahwa ia sudah merencanakan seluruh pekerjaan dijalankan tanggal 17. Pertimbangannya waktu itu karena angka 17 menurutnya angka suci.

"Saya seorang yang percaya pada mistik. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku.

Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci.

Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita.

Baca Juga: Denny Caknan Meriahkan Perayaan HUT RI ke 77 di Purbalingga Bumi Tempat Lahir Soedirman, Tiket Gratis!

Tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci. Al-Quran diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia." Katanya waktu itu sebagaimana ditulis Lasmidjah Hardi (1984:61).***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Setneg

Tags

Terkini

Terpopuler