Ciri-Ciri dan Tanda Lailatul Qadar di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadan, Ada Angin Berhembus Lembut

22 April 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi. Ada ciri dan tanda datangnya malam Lailatul Qadar, salah satunya angin berhembus lembut. /Pixabay.com/john1cse

MEDIA JAWA TIMUR - Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan di bulan Ramadan. Malam ini disebut lebih baik dari seribu bulan.

Pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan, Allah menjanjikan, bagi yang beribadah sungguh-sungguh akan diampuni dosa-dosa di masa lalunya.

Selain itu, mereka akan dikabulkan hajatnya, hingga mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Baca Juga: Amalan dan Doa Lailatul Qadar di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadan

Dilansir mediajawatimur.com dari Baznas, mayoritas ulama berpendapat bahwa, Lailatul Qadar biasanya jatuh di malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.

“Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadan, melebihi kesungguhan Beliau di waktu lainnya.” (HR. Muslim)

Kapan Lailatul Qadar hadir di bulan Ramadan hanya Allah yang mengetahui. Allah merahasiakan datangnya Lailatul Qadar agar manusia fokus beribadah di seluruh malam bulan Ramadan.

Baca Juga: Kapan Lailatul Qadar Terjadi di Bulan Ramadan dan Apa Hikmahnya? Berikut Penjelasan Quraish Shihab

Namun, ada ciri-ciri dan tanda Lailatul Qadar diturunkan ke muka bumi untuk umat manusia seperti yang diriwayatkan dari jalur Ubay bin Ka`ab,

“Lailatul qadar itu adalah malam ketika Rasulullah memerintahkan kami untuk menegakkan salat di dalamnya, malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadan),”

“Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang terik menyilaukan.” (H.R. Muslim 1272).

Baca Juga: Makna dan Hikmah Malam Nuzulul Quran di Bulan Ramadan

Matahari terbit tidak terlalu panas

Tanda-tanda hadirnya malam Lailatul Qadar adalah matahari yang terbit di pagi hari, sinarnya tidak terlalu panas dan cenderung meredup. Hanya tampak terang putih di langit. Cuaca juga sangat sejuk. Sebagaimana ditulis dalam hadis,

“..Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya mataharinya terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.” (HR. Muslim no. 762).

Angin berhembus lembut

Hadirnya malam Lailatul Qadar juga ditandai dengan hembusan angin yang lembut. Kenikmatan hembusan angin yang lembut ini diberikan Allah agar hamba-Nya bisa merasakan kesejukan di malam yang penuh rahmat.

Baca Juga: Negara dengan Durasi Puasa Ramadan Terlama dan Tercepat di Dunia Tahun 2022

Malam hari tampak terang

Nabi Muhammad bersabda bahwa pada saat malam Lailatul Qadar, malam hari terlihat cerah atau terang, namun tidak dingin dan tidak panas. Malam Lailatul Qadar juga tidak berawan dan tidak hujan, tidak pula nampak bintang-bintang di langit.

“...Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam yang cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya,”

“Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR. Ahmad).

Baca Juga: Berikut Keutamaan Zakat Fitrah di Bulan Ramadan Selain Menyucikan Harta

Lailatul Qadar seharusnya menjadi bagian terpenting yang harus dikejar oleh seluruh ummat Islam di bulan Ramadan.

Ditegaskannya bahwa Lailatul Qadar bisa dirasakan hanya oleh pribadi-pribadi yang mendapatkannya. Diamnya menjadi fikir, bicaranya menjadi zikir.

Setiap ia melihat akan menjadi ibrah (pelajaran) adalah salah satu ciri bahwa orang itu telah mendapat hidayah Lailatul Qadar.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Baznas

Tags

Terkini

Terpopuler