Hanya saja kali ini, program seperti LCGC ini dikhususkan untuk mobil listrik.
Menurut Kukuh program mobil listrik murah seperti ini sudah dijalankan di Eropa.
“Di Eropa misalnya, ada VW harga murah, di bawahnya Polo. Mereka ingin masyarakat punya daya beli,” kata Kukuh.
Sementara itu Gaikindo juga melansir informasi dari Forbes, bahwa pasar Eropa sudah didatangi sejumlah mobil listrik murah dari beberapa produsen dunia.
Didapat informasi, sementara ini mobil listrik termurah di Eropa adalah Dacia Spring yang dijual 17 ribu euro atau setara Rp 290 jutaan.
Baca Juga: Smoot Tempur Skuter Listrik dengan Sistem Baterai yang Bisa Ditukar Hanya dalam Waktu Sembilan Detik
Itu pun dalam waktu dekat ini, mobil tersebut bakal dapat pesaing yang lebih murah lagi, yaitu Hong Guang MINI EV yang hanya seharga sekitar 10 ribu euro atau setara Rp 170 jutaan.
Harga mobil listrik murah ini jelas lebih terjangkau ketimbang harga mobil listrik reguler, seperti BMW i4 all-electric yang dibanderol dari 70 ribu euro atau setara Rp 1,1 miliar.
Kembali ke solusi yang ditawarkan Gaikindo, Kukuh mengatakan, untuk memproduksi mobil listrik dengan harga murah maka pemerintah harus berani menjamin produsen agar berani melakukan lokalisasi produknya di sini.