IPCC Terminal Bangun 3 Stasiun Pengisian Daya Mobil Listrik di Terminal Ekspor Impor Tanjung Priok

- 24 Juli 2021, 20:10 WIB
PT Indonesia Kendaraan Terminal atau IPCC Terminal adalah perusahaan yang menyediakan layanan terminal kendaraan yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dengan berbagai fasilitas di antaranya paling baru adalah charging station untuk kendaraan listrik.
PT Indonesia Kendaraan Terminal atau IPCC Terminal adalah perusahaan yang menyediakan layanan terminal kendaraan yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dengan berbagai fasilitas di antaranya paling baru adalah charging station untuk kendaraan listrik. /IPCC Terminal

MEDIA JAWA TIMUR - Berbagai cara ditempuh Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau kendaraan listrik.

Selain menetapkan roadmap pengembangan mobil listrik hingga tahun 2030, Pemerintah juga menargetkan produksi kendaraan listrik pada 2030 mencapai 600 ribu unit untuk roda empat, dan 2,45 juta unit untuk sepeda motor.

Untuk itu dibutuhkan pembangunan berbagai infrastruktur pendukung, terutama charging station atau stasiun pengisian daya.

Baca Juga: Kendaraan Listrik Jarak Jauh Pertama di Dunia ‘Lightyear One’ Diluncurkan, Saingan Baru Tesla!

Seperti yang dilakukan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk atau Indonesia Port Corporation Car Terminal (IPCC Terminal) yang telah menyediakan tiga stasiun pengisian daya kendaraan listrik di terminal ekspor impor mobil yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok.

IPCC Terminal mengatakan, penyediaan stasiun pengisian daya mobil listrik merupakan salah satu upaya mendukung proyek mobil listrik yang sedang didorong pemerintah.

Mengutip siaran pers IPCC Terminal yang dimuat di laman resmi gaikindo.or.id pada 24 Juli 2021, hari ini, pihak IPCC Terminal mengatakan, ketersediaan infrastruktur penunjang kendaraan listrik ini sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Menhub Harap Harga DFSK Gelora E sebagai Kendaraan Listrik Komersial Pertama Terjangkau Masyarakat

Apalagi pemerintah juga menargetkan pembelian mobil listrik mencapai 132.983 unit, sedangkan pembelian sepeda motor listrik ditargetkan mencapai 398.530 unit.

Upaya ini dibarengi berbagai insentif fiskal dan non-fiskal bagi konsumen kendaraan listrik, di antaranya pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) sebesar nol persen.

“Posisi IPCC di industri secara jelas antara lain managing services, being part of logistic value chain, hingga providing and facilitating automotive distribution and sales memberikan kesempatan kepada IPCC untuk ikut ambil bagian sebagai upaya mendukung pemerintah untuk dapat menyukseskan keberadaan Kendaraan Listrik di masyarakat,” ungkap Reza Priyambada selaku Investor Relations Indonesia Kendaraan Terminal.

Baca Juga: Shell Mulai Perkenalkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk Pertama Kalinya di Indonesia

Meski saat ini belum banyak kendaraan listrik yang masuk ke terminal, namun IPCC Terminal telah menyiapkan layanan bongkar muat kendaraan listrik.

Layanan bongkar muat mobil listrik didukung tenaga profesional yang terlatih, area parkir atau penumpukan mobil listrik, hingga sarana infrastruktur unit pengisian baterai kendaraan listrik.

Kesiapan IPCC Terminal menyediakan bongkar muat mobil listrik merupakan bagian dari pelayanan bongkar muat yang disediakan oleh IPCC sehingga memberi nilai tambah, baik kepada mobil listrik yang ditangani maupun terhadap perseroan.

Baca Juga: Inilah Honda SUV E: Prototype, Mobil Listrik Merek Honda Pertama di Cina, dan Dipasarkan Mulai 2022

“Di sisi lain, juga antisipasi terhadap meningkatnya jumlah kendaraan listrik ke depan seiring meningkatnya kebutuhan mobil listrik di masyarakat,” kata Reza.

Ditambahkannya, nilai investasi yang dibutuhkan untuk membuat tiga unit charging station untuk mobil listrikdi terminal ekspor impor mobil Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta tersebut mencapai sekitar Rp 1 miliar.

“Sejumlah mobil listrik yang telah ditangani di Terminal IPCC di antaranya model completely built up (CBU) Hyundai dan Toyota, serta jenis bus produksi PT Bakrie Autoparts, dan perusahaan otomotif di Shanghai,” pungkas Riza. ***

Editor: Indramawan

Sumber: gaikindo.or.id


Tags

Terkini

x