PSSI Sesalkan Apa yang Terjadi di Stadion Kanjuruhan, Liga 1 Dihentikan Satu Pekan

- 2 Oktober 2022, 11:00 WIB
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan /Twitter/Twitter.com/@iriawan88

MEDIA JAWA TIMUR – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan duka cita atas peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

Kericuhan terjadi karena kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya dengan skor 3-2.

Para suporter arema berbondong-bondong turun ke lapangan, saling bentrok dengan aparat, dan terjadi penembakan gas air mata oleh aparat keamanan.

Iriawan mengatakan bahwa tim investigasi PSSI pergi ke Malang untuk membantu apa yang terjadi di sana.

Baca Juga: Info Jumlah Korban Akibat Kericuhan di Stadion Kanjuruhan hingga Sanksi yang Dapat Diberikan untuk Arema FC

"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut," kata Iriawan, dikutip Mediajawatimur.com dari PSSI.

"Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," lanjutnya.

Iriawan memastikan pihak PSSI secara penuh mendukung kepolisian untuk mengusut tuntas kasus yang memberikan dampak buruk pada persepakbolaan Indonesia tersebut.

Baca Juga: Sanksi yang Menanti untuk Arema FC karena Tragedi di Stadion Kanjuruhan Usai Pertandingan Lawan Persebaya

Arema FC pun dilarang menjadi tuan rumah selama sisa musim ini.

Dalam upaya fokus menangani apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Liga 1 akan dihentikan seminggu.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu, tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," katanya.

Sementara itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan akan memberi sanksi keras terhadap Arema jika adanya bukti di dalamnya, yang mengharuskan Arema diberi sanksi.

Baca Juga: Kronologi Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Usai Arema FC vs Persebaya, Lengkap Pernyataan Kedua Tim

‘’PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti," kata Yunus.

Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing juga menanggapi peristiwa kericuhan Aremania.

‘’Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti,’’ kata Erwin.***

Editor: Yuliana Kristianti


Tags

Terkait

Terkini

x