Network
MEDIA JAWA TIMUR – Turnamen e-sport First Warrior 2022 akan digelar September mendatang bertajuk “Free Fire Showdown”.
Sebelumnya, First Warrior telah sukses menyelenggarakan acara dengan meriah dari tahun 2019 dan kembali digelar pada tahun 2022 ini yang menjadi tahun keempat turnamen First Warrior.
Turnamen e-sport ini kembali digelar oleh First Media dengan total hadiah Rp50 juta.
Baca Juga: Nglenyer Dance Competition 2022 Semarakkan Rangkaian Acara HUT RI ke 77 di Kabupaten Bojonegoro
Rangkaian kegiatan akan dimulai pada bulan Agustus hingga September. Pendaftaran tim akan mulai dibuka pada 18 Agustus 2022 hingga 2 September 2022 pada website First Warrior.
Sedangkan untuk tahap kualifikasi turnamen First Warrior pada 7-8 September 2022, dan berlanjut pada Group Stage 14 -15 September 2022.
Jika lolos kedua tahap ini, maka akan berlanjut pada babak Grand Final pada 21 – 22 September 2022.
Baca Juga: Semarakkan HUT Ke-77 RI, Pemkab Pacitan Gelar Sejumlah Kegiatan, Cek Rangkaian Acaranya Berikut Ini!
Akan ada dua kategori pemain dalam turnamen yaitu player amatir dan player semi-pro.
Guna memunculkan nama-nama baru dalam dunia Esports Free Fire, para peserta amatir akan berkesempatan untuk beradu kemampuan dan menunjukan kebolehannya melawan tim semi pro yang akan hadir pada gelaran First Warrior kali ini.
Turnamen ini hanya akan fokus pada game Free Fire saja, jadi hanya pemain yang bisa game ini saja yang dapat mencoba mendaftar.
Untuk mengetahui info lebih lengkap, dapat memantau sosial media First Warrior, yaitu ada Facebook First Warrior Indonesia, Instagram firstwarriorsid dan YouTube First Warrior Indonesia.
Ferliana Suminto selaku Director of Content Management PT Link Net Tbk pada keterangan pers 14 Agustus 2022 yang dilansir Mediajawatimur.com dari laman Antara, mengatakan bahwa diadakanya turnamen First Warrior guna memperkuat ekosistem dan pengembangan e-sport di Indonesia. Bahkan, kehadiran First Warrior ini adalah wujud dukungan mereka.
Turnamen tahun ini diharapkan akan menjangkau lebih banyak player dari berbagai wilayah Indonesia, sekaligus menjadi ajang untuk menemukan potensial talenta-talenta baru yang akan berkontribusi terhadap perkembangan e-sport tanah air di masa depan.
Ternyata dari sisi lain game ada hal positif yang dapat kita ambil, dimana game itu tidak selalu berdampak negatif jika orangtua mengarahkan anak dengan benar dan memperhatikan kegiatan mereka.
Dibuktikannya dengan turnamen ini, bahkan para pemain handal e-sport dapat ikut pertandingan SEA Games dan pertandingan internasional di berbagai negara jika mempunyai kemampuan.***
