16 Kota di Indonesia Akan Alami Fenomena Tengah Hari Lebih Awal pada 3 November: Surabaya hingga Denpasar

- 1 November 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi. 16 kota di Indonesia akan alami fenomena tengah hari lebih awal pada 3 November 2022, ada Surabaya, Jakarta, hingga Denpasar
Ilustrasi. 16 kota di Indonesia akan alami fenomena tengah hari lebih awal pada 3 November 2022, ada Surabaya, Jakarta, hingga Denpasar /Pexels/ Jonathan Petersson

Baca Juga: Autopsi 2 Korban Tragedi Kanjuruhan Bakal Libatkan 6 Ahli Forensik, Dilaksanakan pada 5 November 2022

Serta diwilayah utara Indonesia, terutama Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Natuna di Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, dan Kepulauan Sangir-Talaud di Sulawesi Utara, mengalami fenomena tersebut saat waktu terbenam Matahari (Maghrib) maupun waktu Isya sekaligus akhir senja astronomis (awal malam astronomis).

Hal tersebut menjadi kebalikan dari wilayah selatan, untuk wilayah utara durasi malam hari menjadi semakin besar.

Selain itu, dampak lainnya menyebabkan panjang hari surya menjadi tepat 24 jam. Hari surya adalah durasi antara tengah hari hingga tengah hari berikutnya.

 Baca Juga: Gejala dan Penanganan Penyakit Gagal Ginjal Akut pada Anak: Demam 2-5 Hari hingga Mual dan Muntah

Fenomena ini terjadi karena perata waktu, dimana selisih antara Waktu Matahari Sejati dengan Waktu Matahari Rata-Rata. Ada faktor yang mempengaruhi situasi tersebut, yakni kemiringan sumbu Bumi dan kelonjongan orbit Bumi.

Dari situlah terjadinya fenomema tengah hari lebih awal karena kemiringan sumbu bumi menjauhi titik setimbang menuju simpangan maksimumnya yang terjadi pada September-Desember dan Maret-Juni, Matahari akan transit lebih cepat.

Dimulai dengan kelonjongan orbit Bumi terjadi saat orbit Bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, namun berbentuk elips dengan kelonjongan 1/60, yang biasa disebut aphelion.

Baca Juga: Jadwal Baru! Ini Cara Beli Tiket Konser NCT 127 di Indonesia yang Digelar 4 November 2022!

Matahari akan menjadi lebih cepat akibat Bumi menjauhi titik aphelion menuju perihelion (Juli-Januari), hal tersebut membuat Matahari akan transit lebih cepat dengan puncaknya pada awal November.***

Halaman:

Editor: Aimmatul Husna

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

x