Apa Saja Merek Obat Sirop yang Telah Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut? Kemenkes Umumkan Merek-Merek Ini!

- 22 Oktober 2022, 18:39 WIB
Ilustrasi. Kemenkes umumkan dereran merk obat sirup yang telah dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal akut
Ilustrasi. Kemenkes umumkan dereran merk obat sirup yang telah dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal akut /Afifah Amani/Pixabay: Original_Frank

MEDIA JAWA TIMUR – Kasus balita terdampak gagal ginjal akut sedang melanda Indonesia dan beberapa negara lainnya.

Di Jawa Timur, belasan balita meninggal akibat gagal ginjal akut yang cukup misterius. Informasi itu disampaikan oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur dr Sjamsul Arief MARS SpA(K).

Ia menyatakan ada sekitar 24 kasus anak alami gagal ginjal akut, di antaranya 10 balita meninggal di Surabaya dan 3 di Malang. 

Dilansir Mediajawatimur.com dari Antara, kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI) yang terjadi di seluruh Indonesia mencapai 153 kasus dari total 241 kasus di 22 provinsi di Indonesia dengan angka kematian 133 jiwa.

Baca Juga: Belasan Balita di Surabaya dan Malang Meninggal, Sjamsul Arief: Akibat Gagal Ginjal Akut Misterius

Sementara itu, Kemenkes (Kementerian Kesehatan) menyebutkan adanya 102 merek obat sirup yang telah diminum oleh pasien gagal ginjal akut progresif atipikal di Indonesia.

Angka tersebut diumumkan beserta daftar merek obat sirup oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam agenda konferensi pers terkait AKI pada 21 Oktober 2022 kemarin.

"Kemenkes mendatangi 156 rumah pasien, dan ada 102 obat yang ada di lemari keluarga ini yang jenisnya sirop..,"

"Itu kami laporkan dan Presiden bilang dibuka saja biar masyarakat tenang," jelas Menkes Budi.

Baca Juga: Subvarian Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes: Segera Lakukan Booster!

Lalu, apa saja merek obat sirop yang telah dikonsumsi pasien gagal ginjal akut tersebut?

Berikut daftarnya yang telah diumumkan oleh Kemenkes (Kementrian Kesehatan Indonesia), dilansir Mediajawatimur.com dari Antara. 

Afibramol, Alerfed Syrup, Ambroxol syr, Amoksisilin, Amoxan, Amoxicilin, Anacetine syrup, Anacetine DOEN, Apialys Syrup, Azithromycin Syrup, Baby cough Camivita, Caviplex, Cazeti, Cefacef Syrup, Cefspan Syrup, Cetirizin, Colfin Syrup, Cupanol Syrup, Curbexon Syrup, Curviplex Syrup, Depakene, Devosix drop 15 ml, Dextaco Syrup, Domperidon Syrup.

Disudrin-ped, Elkana Syrup, Eritromisin, Etamox Syrup, Fartolin Syrup, Ferro K, Hecosan, Hufabetamin, Hufagrip, Hufamag Plus Syrup, Ibuprofen, Ifarsyl Plus, Imunped Drop, Interzinc, Itamol Syrup, Klinik Tazkia: Paracetamol Syrup, Metronidazole Syrup, Mucos Drop, Novachlor Syrup, Nytex, OBH Ane Konidin, Omedom Syrup, Omemox, Pacdin Cough Syrup, Pamol.

Paracetamol Drop dan Syrup, Paraflu Syrup, Praxion Syrup, Profilas Syrup, Proris, Proris Hijau, Psidii Syrup, Ranivel Syrup, Rhelafen, Rhinofed, Rhinos Junior Syrup, Rhinos Neo Drop, Rosidon, RSKM: Paracetamol Syrup, Sanmol Syrup, Sanprima, Sucralfate, Tempra, Tremenza Syrup, UNIBEBI Cough Syrup, Unibeby drop, Vesperum, Vesperum drop 15 ml, Vestein (Erdostein), Vometa, Yusimox, Zenichlor Syrup, Zinc Drop, Zinc Syrup, Zincpro Syrup, Zibramax, Asam Valproat Sirup, Carsida, Hufabethamine, Renalit, Hufallerzine, Hufagrip.

Baca Juga: Waspada Penyakit Menular di Musim Hujan, Pakar Kesehatan Beri Pesan Penting

Seluruh daftar obat sirup ini, hasil dari telisik Kemenkes bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan organisasi profesi terkait tentang kejadian AKI di Indonesia sejak September 2022.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan seluruh produk obat sirop  mengandung bahan polyethylene glikol. 

Bahan tersebut tidak berbahaya sebagai pelarut obat sirop selama penggunaanya sesuai batas aman.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Seluruh Tim Liga Santri Jombang Piala KASAD Senin - Jumat Minggu Ini

Sesuai Farmakope dan standar baku nasional yang diakui, ambang batas aman atau Tolerable Daily Intake (TDI) untuk cemaran EG dan DEG sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari.

"Kalau formula campurannya buruk, polyethylene glikol bisa memicu cemaran seperti Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol Butil Ether (EGBE). Kalau dilihat, polyethylene glikol adalah pelarut tambahan yang jarang dicatat dalam informasi produk obat," katanya.

Baca Juga: Daftar Tarif Teman Bus yang Berlaku Mulai 31 Oktober 2022 di Berbagai Kota: Rp3.600 hingga Rp6.200

Awalnya, terdapat sejumlah hal yang Adenovirus pada pasien COVID-19 yang telah sembuh, leptospirosis, hingga pengaruh EG dan DEG pada obat sirop.

"Adenovirus itu ada di mana-mana, hampir di setiap orang. Cuma 5 persen persentase kematiannya pada pasien AKI, itu normal. Jadi kami berkesimpulan bukan pada Adenovirus," katanya.

Budi mengatakan pengaruh lain AKI akibat vaksin COVID-19 juga tidak terbukti, karena sebagai besar balita yang terdampak penyakit tersebut, rata-rata berusia 1 - 5 tahun. 

Baca Juga: Produk UMKM Asal Surabaya Terpilih Sebagai Souvenir Road To Presidensi KTT G20 di Jawa Tengah, Ini Rahasianya!

"Ada yang bertanya apakah ini gara-gara vaksin?, masyarakat di bawah usia lima tahun belum divaksin COVID-19," katanya. 

Penyebab lainnya yang didapat pada pemeriksaan lanjutan Kemenkes, disebabkan virus, bakteri, atau parasit, termasuk leptospirosis. 

Namun, setelah dites pada pasien AKI, ternyata kandungan patogen (mikroorganisme parasit) pada pasien AKI ternyata sangat kecil. Hal tersebut membuktikan bahwa, penyebab AKI bukanlah Patogen. 

Sedangkan, dari panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telisik kasus AKI di Indonesia mengerucut pada kandungan senyawa kimia EG, DEG, dan EGBE pada obat sirop melalui tes toksikologi.

Baca Juga: Gejala dan Penanganan Penyakit Gagal Ginjal Akut pada Anak: Demam 2-5 Hari hingga Mual dan Muntah

"Yang membuat kami agak terbuka, karena ada kasus serupa di Gambia, Afrika. WHO keluarkan rilis AKI yang disebabkan senyawa kimia," katanya.

Terdapat 11 pasien anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memiliki senyawa kimia EG, DEG dan EGBE.

"Sekitar 60 persen pasien konfirmasi bahwa kasus AKI disebabkan oleh senyawa kimia EG, DEG, dan EGBE," katanya.***

Editor: Aimmatul Husna


Tags

Terkait

Terkini

x