Pada awalnya, triliunan alokasi uang untuk harga BBM bersubsidi telah disiapkan pemerintah sebanyak Rp502,4 triliun.
Sebanyak 15 juta kilo liter dan Pertalite 23 juta kiloliter telah disiapkan untuk konsumsi masyarakat hingga akhir tahun.
Jumlah volume konsumsi yang telah disiapkan oleh pemerintah tidak dapat mencukupi hingga akhir tahun dengan adanya konsumsi masyarakat yang meningkat cukup tinggi di tengah harga ICP yang naik.
Prediksi volume konsumsi masyarakat saat ini terhadap solar hingga akhir tahun mencapai 17 juta kiloliter, sedangkan pertalite 29 juta kiloliter, hal ini sudah melebihi persiapan pemerintah sebelumnya.
Karena hal tersebut terjadi, pemerintah menaikkan harga BBM Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)z penambahan alokasi subsidi energi oleh pemerintah dari Rp502,4 triliun menjadi hampir Rp700 triliun.
"Itu bisa tembus Rp700 triliun (subsidi dari pemerintah)," ujarnya.
Pemerintah mencoba mengurangi dampak kenaikan BBM dengan membantu masyarakat merealokasi anggaran yang seharusnya merupakan subsidi energi sebesar Rp24,17 triliun menjadi bantuan sosial.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan adanya kenaikan harga BBM subsidi jenis solar, pertalite, dan pertamax.