Gempa Terkini Guncang Kendari dan Konawe Sulawesi Tenggara, Magnitudo 2,5 pada 6 September 2022

- 6 September 2022, 21:37 WIB
Gempa guncang Kendari dan Konawe pada 6 September 2022/
Gempa guncang Kendari dan Konawe pada 6 September 2022/ /Tangkapan layar aplikasi Info BMKG

 


MEDIA JAWA TIMUR - Gempa terkini mengguncang daerah kawasan Indonesia yakni Kendari dan Konawe Sulawesi Tenggara yang berkekuatan 2,5 pada tanggal 6 September 2022.


Dari guncangan gempa 20.41 WIB tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dengan gempa susulan yang mungkin terjadi.


Berikut data lengkap yang dikutip Mediajawatimur.com dari laman BMKG yang dirasakan oleh area sekitar Kendari dan Konawe Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: INFO BMKG: Gempa Terkini Guncang Jayapura dan Keerom Papua, Magnitudo 3,6 pada 6 September 2022
Parameter Gempa Bumi:

Terjadi pada 6 September 2022

Waktu pukul 20.41 WIB

Kekuatan gempa Magnitudo 2,5

Kedalaman gempa 5 Km

Lokasi koordinat 3.97 LS 122.43 BT

Pusat gempa berada di darat 3 km BaratDaya Kab. Konawe


Diinformasikan lokasi gempa di koordinat 3.97 LS 122.43 BT di kedalaman 5 km yang pusat gempa berada di darat 3 km BaratDaya Kab. Konawe.


Gempa dirasakan di sekitar Kendari dan Konawe Sulawesi Tenggara dengan skala MMI gempa bumi tingkat II wilayah Kendari dan tingkat II wilayah Konawe Selatan.


Sebagai Informasi, skala gempa satuan MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah skala gempa yang sering digunakan terutama apabila pada lokasi gempa yang tidak terdapat peralatan seismometer.

Baca Juga: Apa itu Skala MMI atau Modified Mercalli Intensity dan Hubungannya dengan Alat Seismometer Gempa?

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.


Masyarakat juga diminta oleh pihak BMKG untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

 


Imbauan BMKG juga meminta masyarakat memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan.


Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.

***

Editor: Aimmatul Husna

Sumber: BMKG


Tags

Terkait

Terkini