Untuk masyarakat yang merasa masuk dalam kriteria penerima bantuan, namun namanya tidak tercatat sebagai penerima untuk segera melaporkan kepada pihak setempat.
Risma menyebut pihaknya membuat sebuah program Usul Sanggah di situs milik Kemensos sehingga masyarakat bisa mengusulkan namanya sendiri di situs tersebut.
"Warga bisa mengusulkan dirinya dalam program Usul Sanggah, kami akan cek di lapangan antara daerah dengan pendamping kami, kami mempunyai pendamping 70 ribu di seluruh Indonesia," ucap Risma.
Selain lewat website, Risma menyebut masyarakat juga bisa menghubungi melalui telepon command center di nomor 021-171 yang melayani 24 jam dan 7 hari kerja dalam seminggu.
Risma juga menyebut PT Pos Indonesia bakal bekerja sama dengan kepala suku, adat, pemda, dan tokoh agama untuk melakukan penyaluran bantuan sosial khusus ke wilayah terpencil.
Hal tersebut ditujukan bagi warga yang tidak mampu mengakses kantor Pos Indonesia karena fisiknya sakit atau tinggal di area terpencil seperti wilayah pegunungan.
Baca Juga: Daftar Harga BBM Pertalite, Pertamax, dan Solar Setelah Alami Kenaikan Mulai 3 September 2022
"Bagi warga sakit, difabel, tidak perlu datang ke Kantor Pos, PT Pos akan mengantar sampai ke rumah, tinggal telepon saja, gratis," kata Risma.
Anggaran yang digunakan untuk program BLT BBM sebesar Rp12,4 triliun dan akan disalurkan oleh pemerintah kepada 20,65 juta penerima melalui Pos Indonesia.