Network
MEDIA JAWA TIMUR – Tanggal 1 April 2022 diperingati sebagai Hari Penyiaran Nasional atau HARSIARNAS ke-89.
Puncak Peringatan Hari Penyiaran Nasional 2022 ini diselenggarakan di Kota Bandung, Jawa Barat dan akan disiarkan secara langsung di Indosiar dan Mentari TV pukul 14.00 WIB.
Informasi tersebut dilansir Mediajawatimur.com dari akun Twitter Komisi Penyiaran IndonesiaPusat @KPI_Pusat pada Kamis 31 Maret 2022.
Baca Juga: Penerimaan Taruna AKPOL 2022, Berikut Cara Daftar dan Persyaratannya
Hari Peringatan Penyiaran Nasional yang diperingati pada 1 April ini guna mengingat kembali kontribusi dunia penyiaran di Tanah Air.
Bermula sejak berdirinya Solosche Radio Vereeniging (SRV) pada 1 April 1933 sebagai radio ketimuran pertama milik Bumiputera yang kemudian dikuti berdirinya radio-radio lain di negeri ini.
Dilansir Mediajawatimur.com dari laman Komisi Penyiaran Indonesia, peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-89 ini bertepatan dengan tahun pelaksanaan ASO (analog switch of)
Baca Juga: Tiket Kereta Api Bisa Dipesan H-45 Sebelum Keberangkatan Termasuk Tiket Lebaran Mulai 1 April 2022
ASO adalah peralihan dari siaran TV Analog menjadi TV Digital secara nasional.
Tahap pertama akan berlangsung pada 30 April 2022 hingga batas akhir penghentian siaran analog pada 2 November 2022.
Agung Suprio, Ketua KPI Pusat mengatakan bahwa peringatan HARSIARAS ini sangat tepat untu mengingatkan seluruh masyarakat tentang peralihan sistem siaran dalam waktu tepat.
Baca Juga: Ditlantas Polda Jatim Lakukan Cek Kesiapan Jalur Mudik dan Survei Titik Rawan Kemacetan
“Peringatan Hari Penyiaran Nasional tahun 2022 ini, menjadi momentum dunia penyiaran Indonesia untuk menakar kemampuan diri sekaligus sadar akan tantangan ke depan. Ini akan menjadi awal dari sejarah baru penyiaran nasional yakni memasuki era siaran digital. Karena itu, kami menetapkan tema peringatan Harsiarnas ke 89 ini yakni Transformasi Penyiaran Era Digital,” kata Agung Suprio dikutip dari laman Komisi Penyiaran Nasional pada 29 Maret 2022.
Pengalihan ini, lanjut Agung Suprio akan mengubah seluruh tatanan penyiaran nasional, baik secara teknis, kultur, midset, model bisnis, dan regulasi.
Baca Juga: Daftar Daerah di Jawa Timur yang PPKM Level 1, Bisa Gelar Tarawih Kapasitas 100 Persen
Agung Suprio juga menegaskan kepada masyarakat jika transformasi penyiaran ini akan memberikan manfaat dan keuntungan.
Selain itu konten yang diterima akan lebih beragam dengan konsep dan model isi siaran yang lebih khusus.
***
