Pemerintah Kota Bekasi Memulai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Kembali Setelah Meningkatnya Kasus COVID 19

- 2 Februari 2022, 13:00 WIB
Foto ilustrasi: Pelaksanaan PTM 100 persen.
Foto ilustrasi: Pelaksanaan PTM 100 persen. /Dok. Pemkot Surabaya

MEDIA JAWA TIMUR - Meningkatnya tren kasus Covid-19 ini menyebabkan Pemerintah Kota Bekasi untuk mengambil opsi memulai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada Kamis, 3 Februari 2022 besok selama 14 hari.

Hal ini resmi dilakukan setelah Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Bekasi dihentikan, seiring penandatanganan Surat Edaran Nomor: 421/936/Disdik.Set oleh oleh Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

"Terhitung mulai tanggal 3 Februari sampai dengan 17 Februari 2022 di selenggarakan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ)," jelas Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto dalam keterangannya, dilansir dari portal berita Polda Metro Jaya pada Rabu, 2 Februari 2022.

Baca Juga: PTM Dihentikan Sementara di SMAN 71 Jakarta Timur Setelah Seorang Siswa Terkonfirmasi Omicron

Menurut Tri, penghentian PTMT di Kota Bekasi ini diputuskan pasca meningkatnya tren kasus Covid-19.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi tertanggal 30 Januari 2022, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 mencapai 4.474 orang, dan kasus aktif 4.013 orang tersebar di 56 kelurahan.

"Kepala Satuan Pendidikan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan melakukan supervisi, evaluasi serta memastikan pelayanan administrasi sekolah tetap berjalan secara efektif," tuturnya.

Baca Juga: PTM 100 Persen Kota Surabaya Dilanjut, Pakar Beri Saran Ini Agar Kasus Tidak Sampai Melonjak

Dia menambahkan, peralihan dari PTM ke PJJ seiring dengan ditemukannya kasus konfirmasi positif Covid-19.

"Berdasarkan rapat dengan Pak Gubernur kita meminta izin untuk melakukan kegiatan PJJ," ungkap Tri Adhianto pada Selasa, 1 Februari 2022 kemarin.

Baca Juga: Eri Cahyadi Menilai Pelaksanaan PTM 100 Persen di PAUD, TK, SD dan SMP Kota Surabaya Sesuai Harapan

Sebagai informasi, anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rahmad Handoyo meminta Pemprov DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten segera mengikuti Instruksi Presiden (Inpres) Joko Widodo untuk mengevaluasi pembelajaran tatap muka (PTM).

Rahmad pun meminta, sebaiknya pemerintah daerah (Pemda), khususnya tiga daerah tersebut untuk sementara waktu menutup kembali sekolah.

"Jangan terlambat jangan melakukan suatu retorika, jangan menunggu alasan rumah sakit tingkatnya lebih tinggi lagi," ujarnya pada Rabu, 2 Februari 2022.

Baca Juga: Buntut Kasus Kekerasan Guru Pada Siswa SMP di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Diadakan Tes integritas Pada Guru

"Tidak perlu beretorika. Tidak perlu kita bersilat lidah soal menunda dulu terhadap pendidikan tatap muka. Saat ini sudah mengkhawatirkan," tegasnya.

Menurut Rahmad, para ahli juga telah merekomendasikan agar pembelajaran tatap muka ditunda lantaran kenaikan kasus Covid-19.

Karena itu, pemda sebaiknya mengambil langkah dini sebelum terlambat.

"Ahlinya, dokter sudah menyampaikan untuk dievaluasi kok masih berkomentar tidak akan bertindak cepat," tandasnya.

***

Editor: Indramawan

Sumber: PMJ News


Tags

Terkait

Terkini