Network
MEDIA JAWA TIMUR - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro meminta kepada para orang tua untuk melakukan pengecekan kepada anak sebelum menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kondisi anak harus sepenuhnya fit saat akan menjalani PTM.
"Pada saat kita sudah siap memutuskan anak untuk ikut pembelajaran tatap muka, maka orang tua dan seluruh anggota keluarga wajib memastikan anak tersebut fit dan sehat untuk pergi ke sekolah," tegas Dokter Reisa dalam Siaran Pers PPKM virtual di Jakarta pada Rabu, 29 September 2021.
Baca Juga: Mendikbudristek Peringatkan Dampak Buruk PJJ, dan Jelaskan Isu Klaster Covid 19 dari PTM
Tak hanya itu, Dokter Reisa juga meminta agar anak diberi menu sarapan yang bergizi.
"Kalau anak sakit jangan dipaksa ke sekolah," lanjutnya dilansir dari Antara.
Lebih lanjut, ia menegaskan terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan di rumah. Pasalnya, rumah menjadi lingkungan yang rawan menurut para ahli kata Dokter Reisa.
Baca Juga: Kapolres Kediri Kota Gulirkan Program PPSS untuk Antisipasi Klaster Covid 19 dari PTM
Diketahui sebelumnya, Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 juga telah menerbitkan panduan orang tua dalam menghadapi PTM.
Melalui aturan ini, dijelaskan bahwa PTM dapat dilaksakan di daerah yang bukan berada pada status level 4 PPKM.
Latih dan biasakanlah anak-anak memakan bekal yang diberikan hanya di kelas sendirian dan dalam waktu yang tidak terlalu lama sesuai yang diberikan pihak sekolah, biasanya sekitar 20 menit.
Baca Juga: Langkah Dispendik Surabaya Cegah Klaster Baru Covid 19 dari PTM
Dokter Reisa juga meminta agar orang tua melakukan persiapan sebelum anak berangkat ke sekolah.
"Persiapan hanya akan menghasilkan prestasi dan kesuksesan tentunya hal ini juga berlaku untuk penerapan PTM terutama bagian yang harus dilakukan oleh keluarga," tutur Reisa.
Ia mengajak orang tua untuk mulai membiasakan diri untuk mengantar dan menjemput anak dari rumah dan ke sekolah agar resiko penularan Covid-19 dapat ditekan.
"Ingatkan sesering mungkin dan akhirnya menjadi kebiasaan untuk seluruh keluarga pada saat pulang ke rumah atau beraktivitas di luar rumah," kata Reisa.
***
