MEDIA JAWA TIMUR - Hal ini disampaikan anggota Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir yang mengaku sangat prihatin dengan ditemukannya selisih anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam APBN 2020 yang cukup besar, hingga Rp147 triliun.
Selisih itu didapat dari perhitungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyebut total anggaran PEN Rp841,89 triliun.
Sementara Kementerian Keuangan menyebut Rp695,2 triliun.
Di antara kedua angka itulah selisih ditemukan.
Baca Juga: Respon Petisi Boikot Saipul Jamil, DPR RI Minta Semua TV Batalkan Kontrak
"Bukan angka yang sedikit selisih Rp147 triliun," kata Achmad Hafisz Tohir seperti dilansir dari laman resmi DPR RI, Kamis, 9 September 2021 hari ini.
"BPK harus segera kami undang ke DPR, menyampaikan secara detail bagian mana saja yang tidak kredibel tersebut."
"Ini persoalan serius karena menyangkut uang rakyat," lanjutnya.
Baca Juga: Sebut Berlarutnya RUU PDP Berikan Celah pada Pembocoran Data, DPR Tagih Janji Kemenkominfo
Achmad Hafisz Tohir pun mengungkapkan ikhtisar hasil pemeriksaan BPK semester II 2020.