Update Dugaan Kebocoran Data Pengguna Aplikasi eHAC Kemenkes: Polri Bantu Selidiki

- 31 Agustus 2021, 18:20 WIB
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan bahwa polisi akan bantu selidiki dugaan kebocoran data pengguna aplikasi eHAC yang dikembangkan Kemenkes.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan bahwa polisi akan bantu selidiki dugaan kebocoran data pengguna aplikasi eHAC yang dikembangkan Kemenkes. /Dok. PMJ News

MEDIA JAWA TIMUR - Update terbaru dugaan kebocoran data 1,3 juta data pengguna aplikasi Electronic Health Alert Card (eHAC) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa Polri akan membantu menyelidiki.

eHAC sendiri adalah Kartu Kewaspadaan Kesehatan yang merupakan versi modern dari kartu manual sebelumnya.

Sebelumnya, VPN Mentor, situs yang fokus pada Virtual Private Network (VPN) telah melaporkan dugaan kebocoran data pengguna eHAC Kemenkes.

Baca Juga: Giring Ganesha, Mantan Vokalis Nidji Bakal Calonkan Diri di Pilpres 2024! Bocorkan Program yang Diusung

Dugaan kebocoran data tersebut berisi informasi penting seperti:

  • Nomor kartu tanda penduduk (KTP);
  • Paspor;
  • Data dan hasil tes COVID-19;
  • Alamat;
  • Nomor telepon;
  • Nomor peserta rumah sakit;
  • Nama lengkap;
  • Tanggal lahir;
  • Pekerjaan; serta
  • Foto.

Saat ini aplikasi eHAC lama dinonaktifkan. Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes, dr Anas Ma'ruf MKM mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi dan penelusuran lebih lanjut.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan Bupati Probolinggo Atas Dugaan Kasus Suap Seleksi Jabatan: Dari Laporan Masyarakat

Dugaan kebocoran data ini terjadi di mitra dan telah diketahui oleh pemerintah.

"Sebagai langkah mitigasi, eHAC lama sudah dinonaktifkan dan saat ini eHAC berada dalam PeduliLindungi," ungkap Anas, dalam konferensi pers.

Halaman:

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: PMJ News


Tags

Terkait

Terkini