“Bukan diasosiasikan sebagai korban Covid-19 dan bukan segedar diberi nomor blok,” tambahnya.
Dua blok yang diberi nama itu adalah satu blok pemakaman Islam dan satu blok pemakaman Kristen dan Katolik.
Blok pemakaman Covid-19 untuk warga beragama Islam dinamai Blok Makam Syuhada. Nama ini dipilih karena menurutnya memiliki arti yang dalam.
Syuhada dipilih langsung oleh Anies karena menurutnya para korban meninggal akibat Covid-19 adalah para pejuang yang meninggal dengan cara syahid.
“Sering kami utarakan bahwa yang baru dikuburkan itu syahid. Insyaallah dimuliakan dan berada di tempat mulia di sisi Allah SWT,” ujar Anies.
Baca Juga: Satpol PP Berwenang Sidik Pelanggaran Prokes Dalam Usulan Revisi Perda Covid-19 DKI Jakarta
Sedangkan, blok pemakaman untuk warga beragama Kristen dan Katolik diberi nama Santo Yosef dari Arimatea. Nama ini dipilih setelah Anies berkonsultasi dengan FKUB sebagai perwakilan.
“Bagi warga yang beragama Kristen dan Katolik, kami konsultasikan dengan FKUB yang mewakili unsur Kristen dan Katolik. Mereka menyampaikan nama Santo Yosef Arimatea,” ucapnya.
Kedua nama ini sama-sama memiliki makna bahwa para korban meninggal yang dimakamkan di blok tersebut merupakan orang-orang yang sangat dimuliakan Tuhan.