Sebut Tanggapan Presiden Tidak Substantif, Ketua BEM UI Keberatan Julukan Lip Service Disamakan Plonga-plongo

- 2 Juli 2021, 20:00 WIB
Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra.*
Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra.* /Instagram/@leonalvinda/

MEDIA JAWA TIMUR - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Leon Alvinda Putra menyayangkan tanggapan Presiden RI Joko Widodo soal julukan King of Lip Service yang disematkan oleh lembaganya. 

Hal ini disampaikan Leon saat berbincang bersama jurnalis senior, Karni Ilyas dalam sebuah unggahan video di kanal YouTube pribadinya Karni Ilyas Club. 

Leon menjelaskan bahwa BEM UI memang kerap menyoroti isu-isu sosial politik yang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Sebut Jokowi Lip Service, Mardani Ali Sera Tuntut Presiden Tepati Janji

Ketua BEM UI ini menyayangkan substansi yang diangkat seperti UU ITE, pelemahan KPK, dan permasalahan lingkungan malah tidak dijawab oleh Presiden Jokowi. 

Akibat unggahan tersebut, Leon mengaku telah dipanggil oleh pihak kampus. Hal ini tertuang dalam surat panggilan yang diterima pada pukul 14.37 WIB hari itu. 

Panggilan tersebut ditujukan kepada 10 orang pengurus BEM UI, namun hanya 4 orang yang bisa hadir.

Dalam pertemuan dengan rektorat tersebut, pihak BEM UI sempat diminta oleh salah satu pejabat rektorat untuk menghapus postingan tersebut.

Baca Juga: Jokowi Klaim Vaksinasi di Indonesia Sudah Mencapai 42 Dosis, Rachland Nashidik: Anda Lip Service Lagi?

“Kami jawab tidak bisa karena ini adalah bentuk integritas kami juga. Kami bisa mempertanggungjawabkan poin-poin yang kami naikkan,” ungkap Leon sebagaimana dikutip mediajawatimur.com pada Jumat, 02 Juli 2021.

Leon juga sempat terkejut dengan rilis Humas UI yang menyebut bahwa BEM UI telah menghina simbol negara yaitu Presiden. 

“Yang mengejutkan adalah ketika humas UI dalam hal ini kepala biro humas UI yang tidak hadir dalam pertemuan itu, merilis bahwa BEM UI melanggar aturan dan dalam propagandanya menghina simbol negara yaitu presiden,” lanjutnya menanggapi pertanyaan Karni Ilyas.

Baca Juga: Disebut The King of Lip Service oleh BEM UI, Jokowi Minta Perhatikan Hal Ini Saat Mengkritik

Ia menyebut bahwa dalam pertemuan itu tidak disebutkan BEM melanggar aturan dan sebagainya, namun pihak rektorat hanya menyatakan bahwa klarifikasi mereka akan dibahas sesuai tata kelola universitas.

Leon menilai rilis dari humas tersebut cukup memantik dan mengejutkan banyak orang bahwa BEM melanggar aturan lewat poster tersebut.

Mahasiswa kelahiran 1998 ini, juga mengaku telah mengalami peretasan dan pembajakan akun sosial media.

“Ada 5 pengurus yang mengalami peretasan dan pembajakan sosial media, termasuk saya,” jelasnya.

Baca Juga: Ramai BEM UI Sebut Jokowi The King of Lip Service, PKS: Mahasiswa itu Jujur, Penjaga Hati Nurani Bangsa

Peretasan dan pembajakan yang dialami adalah tidak bisa mengakses dan adanya pemberitahuan bahwa ada upaya masuk dari perangkat lain.

Leon juga menanggapi tuduhan dan fitnah yang beredar di media sosial terkait dirinya.

Ia menyebut bahwa fitnah yang dilakukan adalah dengan membuka jejak digital dan menuduhnya sebagai antek presiden terdahulu hanya dari sebuah postingannya saat hadir di istana negara.

Leon menegaskan bahwa dalam mekanismenya, pengambilan isu di BEM UI adalah bersifat independen, murni dari kajian dan tulisan yang dibuat dan diangkat.

Baca Juga: Usai Respon Kritik dari BEM UI, Ramai Kritik Baru Sebut Jokowi Cukup 7 Tahun

Dia juga membantah tuduhan bahwa dia adalah anak ketua DPC PKB Kabupaten Sukoharjo dan dianggap dijadikan alat karena ketua DPC tersebut kalah dalam pilkada.

Leon mengatakan bahwa dirinya tidak mengenal ketua DPC PKB Kabupaten Sukoharjo itu sama sekali.

“Banyak yang membela saya seperti alumni UI yang menyampaikan selama itu berbasis data dan independen silahkan lanjutkan kritik-kritik itu. Dari LSM dan BEM universitas lain juga mendukung,” kata Leon menjawab Karni Ilyas mengenai siapa saja yang mendukungnya.

Kemudian dalam wawancara tersebut Karni Ilyas juga sempat menanyakan terkait pendapatnya mengenai pihak-pihak yang malah mengkritik BEM UI.

Baca Juga: Tanggapi BEM UI, Jokowi Ungkap Sederet Kritik yang Pernah Didapat, Plonga-plongo Hingga Bebek Lumpuh

“Diskursus public adalah hal yang wajar, artinya saya juga memahami dan menghargai jika ada pihak-pihak yang tidak sepakat dengan kritik dan cara yang kami lakukan selama juga memiliki data dan substansi. Maka kami juga mengharapkan kritik yang disampaikan juga substantif,” jawab Leon.

Leon juga turut menanggapi respons yang diberikan oleh Presiden Jokowi yang mengedepankan demokrasi yang santun dalam mengekspresikan pendapat.

Leon mewakili BEM UI menyatakan ucapan terima kasih mereka kepada presiden yang sudah memberikan atensi terhadap kritik mereka. Namun, Leon menyayangkan presiden tidak menjawab substansi yang dibawanya.

Baca Juga: Fadjroel Rachman Tegaskan Jokowi Tolak Wacana Presiden 3 Periode

“Kami berharap respon presiden itu lebih kepada substansi yang kami sampaikan. Kami melihat persamaan yang disampaikan presiden antara lip service dan hal hal yang menyerang personal beliau terkait klemar-kelemer, plonga-plongo adalah dua hal yang berbeda. Lip service ini kami sampaikan karena kami melihat terkait kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak sesuai dengan pernyataan beliau sebagai presiden,” jelasnya.

Leon masih berharap presiden akan menjawab setiap isu yang diangkat BEM UI lewat poster tersebut.

“Terkait kesopanan itu adalah hal yang relatif. Kami menerima banyak masukan dan jadikan bahan evaluasi juga. Tapi sekali lagi yang kami sampaikan di sini adalah kritik mengenai hal yang sudah ada data dan analisisnya,” pungkasnya.

***

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Terkait

Terkini