Menkopolhukam Mahfud MD Tanggapi Pernyataan Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko yang Kontroversial

2 Mei 2022, 11:38 WIB
Pernyataan Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko dapat tanggapan dari Menteri Polhukam Mahfud MD /Instagram.com/@mohmahfudmd

MEDIA JAWA TIMUR - Pernyataan Rektor ITK, Budi Santosa Purwokartiko baru-baru ini mendapatkan respon atau tanggapan dari Menkopolhukam Mahfud MD.

Pernyataan Budi Santosa Purwokartiko itu ditanggapi Mahfud MD melalui akun sosial media pribadinya Twitter.

Sebagaimana yang diketahui, Budi Santosa Purwokartiko sebelumnya sempat membuat pernyataan kontroversial melalui akun Facebook-nya.

Baca Juga: Peringati Hari Jadi Kota Surabaya Ke-729, Pemkot Surabaya akan Libatkan UMKM dalam Berbagai Event

Dalam pernyataannya, Budi Santosa Purwokartiko menyebut istilah "manusia gurun" yang oleh sebagian orang diartikan sebagai perempuan berhijab.

Menkopolhukam Mahfud MD pun turut mengomentari pernyataan Budi Santosa Purwokartiko itu.

"Pakaian yg Islami itu adalah niat menutup aurat dan sopan; modelnya bisa beragam dan tak harus pakai cadar atau gamis," kata Mahfud.

Baca Juga: Sambut Wisatawan Selama Libur Lebaran 2022, Pemkab dan Seniman Banyuwangi Siapkan Pertunjukan Seni Budaya

Mahfud menjelaskan bahwa gaya berhijab perempuan Indonesia memiliki ciri tersendiri karena berpakaian merupakan produk budaya.

"Model pakaian adl produk budaya. Maka itu menuduh orang pakai penutup kepala spt jilbab ala Indonesia, Melayu, Jawa, dan lain-lain sebagai manusia gurun adalah salah besar," tambahnya.

Ia juga menyebut bahwa sejak tahun 1990-an banyak sekali profesor-profesor yang menganakkan hijab.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi Menyampaikan Ucapan Selamat Idul Fitri 1443 Hijriah

"Sejak tahun 1990-an banyak sekali profesor2 di kampus besar spt UI, ITB, UGM, IPB, dll yg tadinya tdk berjilbab menjadi berjilbab," katanya lagi.

Mahfud pun mengomentari Dirut Pertamina dan Kepala Badan POM yang juga berhijab.

"Ibu Dirut Pertamina dan Kepala Badan POM jg berjilbab. Mereka jg pandai2 tp toleran, meramu keislaman dan keindonesiaan dlm nasionalisme yang ramah," jelasnya.

Baca Juga: Profil Budi Santosa Purwokartiko, Rektor ITK yang Viral Soal Pernyataannya tentang Mahasiswa

Menurut Mahfud, memuji-muji mahasiswa hanya karena mereka tak menggunakan istilah-istilah agamais, tidaklah bijaksana.

"Me-muji2 sbg mhs/i hebat hny krn mereka tdk memakai kata2 agamis, 'Insyaallah, qadarallah, syiar' sbgmn ditulis oleh Rektor ITK itu jg tdk bijaksana," kata Mahfud lagi.

Mahfud mengatakan bahwa ungkapan agamais seperti itu merupakan kata-kata yang baik bagi orang beriman.

Baca Juga: Aturan Lengkap Halal Bihalal Idul Fitri 2022 Sesuai PPKM yang Berlaku

"Itu adl kata2 yg baik bg orng beriman, sama dgn ucapan Puji Tuhan, Haleluya, Kersaning Allah, dll," pungkasnya.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Twitter @MahfudMD

Tags

Terkini

Terpopuler