MEDIA JAWA TIMUR - Guna mewujudkan impian putra putri perbatasan RI untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/ Wanara Sakti memberikan pelatihan khusus kepada putra putri di perbatasan RI dengan Malaysia.
Sebagaimana dilansir mediajawatimur.com melalui laman instagram resmi Kodam XII Tanjungpura pada Selasa, 29 Juni 2021 personel Pos Panga, Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/ Wanara Sakti memberikan pelatihan dan pembinaan.
Pelatihan dan pembinaan tersebut diberikan kepada pemuda pemudi Dusun Panga, Desa Semanget, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Baca Juga: Suntik Neurobion untuk Prajurit Marinir TNI AL Yonmarhanlan XII, Pontianak
“Pembinaan dan pelatihan ini sebagai wujud implementasi dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) di daerah penugasan dalam rangka mendukung program TNI untuk menyiapkan putra putri perbatasan, guna mengikuti seleksi menjadi prajurit TNI,” ungkap Dansatgas Pamtas Yonif M/643/Wns, Letkol Inf Hendro Wicaksono.
Dansatgas berharap, dengan adanya pembinaan dan pelatihan, maka akan lahir bibit putra dan putri perbatasan yang disiapkan menjadi anggota TNI kedepannya.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan memiliki bekal serta kesiapan dalam mengikuti serangkaian tes nantinya,” jelasnya.
Baca Juga: Klaster Covid-19 di Kabupaten Lamongan Jadi Perhatian Nasional, Berikut Intruksi Panglima TNI
Jika mereka sudah memiliki gambaran mengenai tes apa saja yang akan dilaksanakan, maka para pemuda dan pemudi diharapkan bisa mempersiapkan diri semaksimal mungkin.
Diketahui, untuk menjadi seorang TNI terdapat serangkaian tes yang harus diikuti mulai dari seleksi administrasi hingga di akhir tes yaitu seleksi pantukhir.
Letkol Hendro selaku Dansatgas juga menjelaskan, pembinaan dan pelatihan yang diberikan ada lima jenis.
Antara lain meliputi Tes Kesegaran Jasmani A yaitu, lari 12 menit. Kemudian untuk Tes Kesegaran Jasmani B yaitu, pull up,sit up, push up, lunges dan shuttle run.
Setelah itu pengecekan syarat kelengkapan administrasi, serta kesehatan awal, serta yang terakhir memberi materi dan pelatihan mengenai Psikotes.
“Sedangkan untuk latihan dilaksanakan tiga kali dalam seminggu,” jelas Letkol Hendro.
Jekson yang merupakan salah satu putra perbatasan RI yang mengikuti pelatihan dan pembinaan mengaku sangat senang saat dilatih dan dibina oleh anggota Pos Panga.
Dia menambahkan, dengan adanya latihan tersebut dapat memberikan gambaran bagaimana proses seleksi penerimaan prajurit TNI AD kedepannya.
***