Soal 75 Pegawai KPK yang Tidak Lulus TWK, Firli Bahuri: Pimpinan Sudah Memperjuangkan

2 Juni 2021, 08:17 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri mengaku sudah memperjuangkan 75 pegawai KPK yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan. /Twitter @KPK_RI

MEDIA JAWA TIMUR - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri angkat bicara terkait 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat dalam tes wawasan kebangsaan. 

Menurutnya, masalah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi jajaran pimpinan KPK. 

Hal ini disampaikan Firli dalam Jumpa Pers usai pelantikan alih status pegawai KPK menjadi ASN pada Selasa, 01 Juni 2021 kemarin. 

Baca Juga: Firli Bahuri: Status ASN Tidak Mengurangi Semangat KPK Melakukan Pemberantasan Korupsi

"Saya ingin sampaikan kemarin saya jelaskan kepada seluruh pegawai yang hadir di pertemuan kami. Pimpinan KPK sudah memperjuangkan kawan-kawan kami. Saya tidak ingin mengulang hari ini, apa yang harus kami kerjakan dan perwakilan juga mendengarkan. Hari ini kami selesaikan sebanyak 1.271 pegawai. Bagaimana yang 75 pegawai? Tentu menjadi PR kami bersama," jelas Firli. 

Diketahui, berdasarkan hasil rapat koordinasi pada Selasa, 25 Mei 2021 yang lalu dari 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan 24 diantaranya akan dilakukan pembinaan. 

Sementara itu 51 pegawai lainnya sudah tidak dapat dibina sehingga harus keluar dari KPK. 

Baca Juga: Firli Bahuri: Alhamdulillah 1.271 Pegawai Hadir dan Mengikuti Prosesi Pelantikan

"Yang 24 diberikan kesempatan mengikuti pendidikan pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan dan itu kami perlu kerja sama pihak lain karena memang kami tidak bisa lakukan kerja sendiri," jelas Firli.

Menurut Firli, pihaknya sudah membahas terkait rencana pelaksanaan pendidikan bela negara dan wawasan kebangsaan dengan Kementerian Pertahanan. 

"Untuk diklat, kami bekerja sama, nanti Pak Sekjen (KPK) yang akan menindaklanjuti," lanjutnya. 

Baca Juga: Raih Nilai Diatas Rata-rata dalam Tes Masuk KPK, Stepanus Robin Malah Dipecat karena Langgar Kode Etik

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan 24 pegawai yang akan menjalani pembinaan, hal ini guna memastikan apakah yang bersangkutan bersedia. 

"Nanti 24 (pegawai) kami ajak bicara karena tentu untuk mengikuti pendidikan tentu kami ajak bicara, bersedia mengikuti atau tidak semuanya. Akan tetapi, yang jelas kami (pimpinan KPK), Bapak Sekjen, dan segenap kami yang di sini adalah merupakan satu kesatuan, yang kami lakukan untuk mencari solusi terbaik," pungkasnya. 

***

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler