Belasan Balita di Surabaya dan Malang Meninggal, Sjamsul Arief: Akibat Gagal Ginjal Akut Misterius

- 20 Oktober 2022, 22:00 WIB
Belasan balita di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang dikonfirmasikan meninggal dunia akibat gagal ginjal yang diderita.
Belasan balita di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang dikonfirmasikan meninggal dunia akibat gagal ginjal yang diderita. /Foto: Pixabay/Christianabella/

MEDIA JAWA TIMUR – Belasan anak di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang dikonfirmasikan meninggal dunia akibat gagal ginjal yang diderita.

Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur, dr Sjamsul Arief MARS SpA(K). Ia mengatakan bahwa belasan balita meninggal karena gagal ginjal akut misterius.

"Yang meninggal ada 10 di Surabaya dan tiga di Malang (anak yang meninggal akibat gagal ginjal akut misterius di Jatim, red.)”, kata Sjamsul Arief pada 20 Oktober 2022 dikutip dari Antara.

Baca Juga: Produk UMKM Asal Surabaya Terpilih Sebagai Souvenir Road To Presidensi KTT G20 di Jawa Tengah, Ini Rahasianya!

Rata-rata usia 13 balita yang dikonfirmasikan meninggal akibat gagal ginjal tersebut berkisaran 1-5 tahun.

Terkait data usia yang disampaikan ketua IDAI Jawa Timur, tidak dapat disampaikan secara jelas dan detail, karena hanya ada di RSUD dr Soetomo dan RSUD Saiful Anwar.

Kasus balita yang alami gagal ginjal di daerah Jawa Timur disebutkan sebanyak 24 kasus, diantaranya 15 balita dari Surabaya dan 9 dari Malang.

Baca Juga: Sejumlah Daerah di Jawa Timur Berpotensi Banjir, Ini Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 16 – 18 Oktober 2022

Sjamsul Arief tidak membenarkan semua pasien tersebut berasal dari Malang atau Surabaya, kemungkinan ada beberapa pasien rujukan dari daerah lainnya.

"Tidak tahu, itu data dari RSUD dr Soetomo dan RSUD Saiful Anwar. Karena dua rumah sakit tersebut yang bisa melakukan hemodialisa (terapi cuci darah), mungkin rujukan dari kabupaten atau kota lain," kata dia.

Balita yang masih dalam kondisi sakit sudah dipastikan mendapatkan perawatan dari beberapa rumah sakit.

"Alhamdulillah sudah mulai membaik. Masih demam, tapi sudah proses penyembuhan, sudah observasi," ujar dia.

Baca Juga: Sambut Hari Santri 2022, Bupati Ponorogo Ajak Warga Gunakan Baju Ala Santri

Sjamsul Arief berikan pesan kepada para orang tua anak yang sedang sakit untuk selalu mengecek kondisi anak.

"Anak dengan berat 10 kg air kencingnya sebanyak 30 cc. Bila anak tidak buang air kecil selama enam jam, maka harus dilakukan observasi dan penelitian lebih lanjut," katanya.

Ia juga mengatakan untuk tidak memberikan sembarangan obat, seperti obat sirup.

Baca Juga: Rute Baru Suroboyo Bus Siap Meluncur ke Eco Wisata Romokalisari, Hanya Beroperasi Sabtu Minggu!

"Kalau anak panas, jangan dikasih sirop. Jangan tiap jam dikasih obat. Dibawa ke dokter aja dulu. Nanti dikasih puyer supaya demamnya turun," kata dia.

Saat ini kasus balita meninggal akibat gagal ginjal akut misterius tidak hanya terjadi di Surabaya dan Malang, tetapi berbagai wilayah di Indonesia bahkan luar negara juga alami kasus serupa.

***

Editor: Indramawan

Sumber: Antara


Tags

Terkait

Terkini

x