Kenapa Suhu Udara di Jawa Timur Mencapai 36 Derajat Celcius? Berikut Penjelasan dari BMKG

- 27 September 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi. Ada penyebab kenapa cuaca di Jawa Timur cukup panas hingga 36 derajat celcius.
Ilustrasi. Ada penyebab kenapa cuaca di Jawa Timur cukup panas hingga 36 derajat celcius. /Unsplash/engin akyurt

MEDIA JAWA TIMUR - Suhu udara di wilayah Jawa Timur yang dirasakan oleh masyarakat akhir-akhir ini terasa sangat panas tidak seperti biasanya.

Ternyata ada penyebab tertentu meningkatnya suhu udara di Wilayah Jawa Timur.

BMKG Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda, Sidoarjo, pada 27 September 2022 telah menginformasikan kenapa terjadi peningkatan suhu udara wilayah Jawa Timur.

Baca Juga: Keseruan Pelatihan Mendongeng Bersama Kak Ucon di Perpustakaan Ponorogo, Lengkap Jadwal Dongeng Taman

Pada rilis yang dikutip Mediajawatimur.com, menyebutkan bahwa suhu udara maksimum di wilayah Jawa Timur selama beberapa hari terakhir telah mencapai 35-36°C yang terjadi di Surabaya dan sekitarnya.

Penyebab peningkatan suhu udara karena fenomena gerak semu matahari pada tanggal 23 September 2022 lalu berada di garis Equator (Equinox).

Untuk sekarang ini fenomena tersebut bergerak ke wilayah Selatan Equator.

Fenomena yang terjadi ini bukanlah hal yang berbahaya atau perlu ditakuti karena dinyatakan normal.

Baca Juga: 4 Air Terjun yang Bisa Anda Kunjungi Saat ke Desa Guyangan, Krucil, Probolinggo

Fenomena bergeraknya Equator terjadi secara periodik dua kali dalam setahun dan tidak ada kaitannya dengan fenomena gelombang panas (heat wave).

Gelombang gerak Equator yang berjalan menuju Selatan, akan ada fenomena langka yang terjadi.

Matahari akan mengalami titik kulminasi utama yang akan terjadi pada tanggal 11 – 14 Oktober 2022.

Lalu apa itu Kulminasi yang terjadi akibat dari matahari bergerak menuju Selatan Equator?

Baca Juga: 9 Destinasi Wisata di Desa Guyangan, Kecamatan Krucil, Probolinggo: Ada Air Terjun Jaran Goyang

Dapat disimpulkan, bahwa Kulminasi adalah kondisi di mana matahari tepat berada di atas lintang pengamat, sehingga menyebabkan bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpu dengan benda itu sendiri atau bisa disebut sebagai hari tanpa bayangan.

Pada prakiraan yang telah disebutkan, suhu udara masih akan cukup tinggi pada bulan Oktober mendatang.

Namun, tidak semua wilayah di Jawa Timur akan mengalami fenomena ini, beberapa wilayah akan mengalami masa peralihan/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

Baca Juga: Cegah Tawuran, Satpol PP Surabaya Kunjungi Sekolah Berikan Edukasi ke Pelajar SMP dan SMA

Ada himbauan yang telah diberikan, bahwa masyarakat tetap harus mengantisipasi suhu udara panas dan perubahan cuaca yang terjadi seketika.

Masyarakat perlu menjaga daya tahan tubuh, mengurangi aktifitas siang hari di luar ruangan dalam jangka waktu yang lama, lengkapi diri dengan perlindungan saat dibawah sinar matahari secara langsung, perbanyak minum banyak air putih, untuk menghindari dehidrasi dan heatstroke.***

 

Editor: Yuliana Kristianti


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x