Kegiatan tersebut juga dianggap mampu menggerakkan para pelaku usaha UMKM lokal yang berada di wilayah Tosari dan sekitar Pasuruan.
Bromo Marathon yang telah diselenggarakan sebanyak 8 kali sejak 2013 diharapkan mampu menjelma sebagai ikon pariwisata baru berskala internasional.
Tujuannya adalah menarik wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara untuk datang ke Indonesia untuk melihat keindahan Gunung Bromo di Jawa Timur.
"Ini menjadi tantangan kita semua baik pemerintah dan pelaku wisata di Jawa Timur khususnya Pasuruan agar event ini menjadi iconic," kata Emil Dardak.
Emil menjelaskan bahwa ketika acara internasional sudah diselenggarakan secara rutin, maka dapat menumbuhkan roda perekonomian suatu daerah.
Kegiatan tersebut juga diharapkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi bagi Jatim dan Pasuruan pasca pandemi Covid-19.
"Saya menyambut baik event ini dan menyampaikan terimakasih kepada para Forkopimda yang mengizinkan ini bisa digelar,” ucap Emil Dardak.
“Tanpa adanya dukungan dari semua pihak, mustahil event ini bisa diselenggarakan, hal ini akan mempercepat lagi roda pemulihan ekonomi di Jatim," terangnya melanjutkan.