MEDIA JAWA TIMUR - Generasi 90-an di Jawa Timur pernah merasakan berbagai jenis permainan tradisional sebelum beralih ke zaman digital.
Di Jawa Timur ada Cublak-Cublak Suweng, Jamuran, Patil Lele, Gobak Sodor, Bentengan, hingga Congklak.
Permainan tradisional tersebut punya banyak makna dan pesan yang bisa dijadikan refleksi untuk lebih baik ke depannya.
Baca Juga: Kantor Imigrasi Surabaya Berikan Layanan Eazy Passport Pada Masyarakat, Simak Cara Mengurusnya
UMM yang merupakan salah satu universitas di Jawa Timur dalam laman resminya menuliskan bagaimana filosofi permainan-permainan tradisional asal Jawa Timur.
Berikut filosofi permainan tersebut, dilansir Mediajawatimur:
1. Cublak-Cublak Suweng
Cublak-Cublak Suweng memberikan pesan kepada anak agar tidak terjerat hawa nafsu, menjaga harmonisasi dengan alam, sesama manusia, dan orang tua.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Kejuaraan Bola Voli Piala Walikota 2022 untuk Gerakkan Perekonomian
2. Jamuran
Dimainkan minimal tiga orang, Jamuran merupakan permainan tradisional yang banyak diminati di zamannya.
Secara tidak langsung Jamuran menciptakan rasa kebersamaan dan sosialisasi yang erat. Ada juga nilai kreativitas dengan melakukan gerakan lengkap dengan nyanyian.
3. Patil Lele
Permainan tradisional asal Jawa Timur yang dimainkan anak generasi 90-an dengan menggunakan tongkat kayu.
Patil Lele mengajarkan nilai melatih insting dan ketepatan dalam bertindak, meningkatkan ketahan fisik maupun mental dalam menjaga ego dan emosi, melatih sportivitas dalam berkehidupan, dan memumpuk rasa sosialisasi karena dimainkan secara kolektif.
4. Gobak Sodor
Permainan yang dilakukan dengan berjaga seperti pintu gerbang untuk mencegah lawan yang ingin masuk ke wilayahnya.
Filosofi permainan ini adalah ketika ada satu pintu tertutup, masih akan ada pintu lain yang terbuka.
5. Engklek
Dilakukan dengan cara menggambar sebuah pola di tanah. Setiap anak melempar dadu dan melompat di atas polanya. Pesannya, jika ingin mencapai cita-cita, maka harus berusaha gigih memperjuangkannya.
6. Bentengan
Dimainkan beregu yang berisi empat sampai delapan orang dan memiliki markas mereka sendiri. Permainan tradisional bentengan dapat membantu mengasah emosi untuk saling menolong antar anggota tim.
7. Petak Umpet
Dimainkan beramai-ramai dengan salah satu orang yang berjaga. Filosofi permainan ini untuk mengingatkan tentang arti kehidupan dunia dan kematian.
Demikian filosofi beberapa permainan tradisional generasi 90-an di Jawa Timur.***