Kasus DBD di Surabaya Alami Peningkatan, Mayoritas Serang Anak Usia 5-14 Tahun

- 26 Januari 2022, 22:40 WIB
Foto ilustrasi: Kasus DBD di Kota Surabaya mengalami peningkatan di awal Januari 2022 ini.
Foto ilustrasi: Kasus DBD di Kota Surabaya mengalami peningkatan di awal Januari 2022 ini. /PIXABAY

MEDIA JAWA TIMUR - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya mengalami peningkatan di awal Januari 2022 ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, berdasarkan data yang mereka miliki, pada bulan Januari 2022 telah ada 31 kasus yang terkonfirmasi DBD dengan mayoritas menyerang anak usia 5-14 tahun.

Untuk itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya langsung gerak cepat setelah mendapat laporan 15 anak terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah RW 10 Menur Pumpungan.

Bahkan Dinkes Surabaya sudah melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Pasien Omicron di Surabaya Tinggal Satu Kasus Saja Sampai dengan Rabu, 26 Januari 2022

Hasilnya ditemukan adanya 4 kasus DBD, dan hanya 1 suspek dengan gejala demam tetapi hasil laboratorium dalam kondisi normal.

 “Satu pasien yang suspek ini langsung kami rujuk ke RSU Haji untuk mendapatkan pemantauan yang lebih intensif. Dia juga sudah dirawat secara intensif,” kata Nanik Sukristina pada Rabu, 26 Januari 2022 dilansir dari situs resmi Pemkot Surabaya.

"Selain itu, tidak ditemukan kasus konfirmasi DBD lainnya."

Baca Juga: Catat Jadwalnya! Lokasi dan Syarat Vaksinasi Booster Astra Zeneca di Kota Surabaya Kamis, 27 Januari 2022

Di samping itu, terkait adanya laporan anak yang meninggal akibat DBD di wilayah itu, juga telah dilakukan penelusuran, dengan hasil adanya surat keterangan surat persangkaan penyebab kematian dari RS adalah gagal sirkulasi dan MODS.

Menurut Nanik, hasil konfirmasi lanjutan terhadap kasus tersebut memang didapatkan pasien terkonfirmasi positif DBD berdasarkan hasil laboratorium pada tanggal 24 januari 2022.

“Sebelumnya di tanggal 22 Januari 2022 juga telah dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil normal. Namun, ternyata perubahan kondisi klinis pasien cepat berubah,” ujarnya.

Baca Juga: Pantau Ketersediaan dan Harga Minyak Goreng, Pemkot Surabaya Terus Gelar Operasi Pasar Hingga 28 Januari 2022

Oleh karena itu, mengingat cepatnya perubahan kondisi klinis pasien Demam Berdarah Dengue, maka diharapkan masyarakat segera melakukan pemeriksaan laboratorium rutin terhadap kasus demam lebih dari 3 hari.

Tentunya dengan gejala yang mengarah ke infeksi dengue seperti nyeri kepala, mual, nyeri otot, nyeri di belakang bola mata dan adanya bercak kemerahan di kulit.

“Nah, apabila sudah didiagnosa positif DBD, maka segera melaporkan ke puskesmas terdekat atau ke kelurahan atau kecamatan untuk segera dilakukan penyelidikan epidemiologi, yaitu kegiatan pencarian penderita demam serta pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di rumah penderita dan rumah sekitarnya dalam radius 100 meter,” kata Nanik.

Baca Juga: Produk UMKM Surabaya Kini Bisa Dibeli di Setiap Retail Store Uniqlo

Setelah itu, penyelidikan epidemiologi juga akan dilanjutkan dengan penanggulangan fokus yang terdiri dari penguatan PSN.

Hal ini penting dilakukan untuk memastikan benar-benar tidak ada jentik nyamuk, lavarsidasi selektif untuk memberantas jentik penampungan air yang sulit dikuras, dan juga fogging fokus untuk memutus mata rantai penularan apabila ditemukan adanya jentik atau nyamuk penular di wilayah tersebut.

“Selanjutnya, upaya penting yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD adalah Gerakan 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik secara serentak dan terus menerus oleh seluruh masyarakat bersama stakeholder, mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan bersama dengan puskesmas dan kader kesehatan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Aghniny Haque Pemeran Tambora dalam Film 'Ben & Jody' Tantang Penonton Duel di XXI Royal Plaza Surabaya!

 

Oleh karena itu, seluruh warga Surabaya dihimbau untuk waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan tidak ada jentik di lingkungannya masing-masing, baik di dalam maupun di luar rumah.

Ia juga memastikan bahwa Pemkot Surabaya akan terus menguatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD.

***

Editor: Indramawan

Sumber: Pemkot Surabaya


Tags

Terkait

Terkini

x