Menurutnya, jika aktivitas manusia yang berada di sekitar aliran sungai tidak diimbangi dengan kesadaran melestarikan sungai, maka kualitas air akan buruk.
"Untuk itulah Pemkab Banyuwangi terus berupaya menjaga kualitas sungai di daerahnya dengan berbagai macam cara, salah satunya lewat Festival Susur Sungai. Masyarakat diajak untuk memperhatikan kawasan sungai dan sepanjang alirannya," jelas Guntur.
"Saya berharap, aliran air disini tetap terjaga. Sebab daerah ini potensial sebagai objek wisata sungai, di samping potensi lainnya seperti wisata mangrove dan wisata memancing," kata Guntur.
Baca Juga: Kabupaten Magetan Akan Mempunyai Gedung Literasi Sekaligus Tempat Wisata dengan View Gunung Lawu
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perikanan Arief Setiawan, kegiatan susur sungai ini juga dimaksudkan sebagai kegiatan konservasi sungai.
"Bicara konservasi tidak hanya menanam tanaman, tapi juga berurusan dengan aliran sungai dan pantai. Kita memberikan edukasi bagi rakyat bahwa sungai memiliki potensi, ekosistem, ada biota di dalamnya yang harus kita lindungi," terangnya.
Arief mencontohkan, dulu di Sungai Setail ini mudah didapati lele yang bersengat, tapi kini sudah mulai punah, sehingga anak-anak muda hanya mengenal lele jenis dumbo.
Selain itu juga ada beberapa ikan yang hampir punah seperti sepat, hampala, dan juga labi-labi.
"Kita ajak kembali masyarakat khususnya anak-anak muda supaya tetap dan terus peduli lingkungan. Kali ini kita juga perkenalkan alat tangkap yang ramah digunakan seperti bubu, pancing dan jala. Jangan gunakan lagi alat tangkap seperti strum dan potas," ujar Arief.