MEDIA JAWA TIMUR - Pemkab Gresik menaruh perhatian besar terhadap upaya penyelamatan, pelestarian dan pemanfaatan naskah kuno.
“Selama ini kalau kita ingin mengetahui sejarah, justru kita dapatkan data arsip dari luar negeri, sebab Pemerintah Belanda, Inggris dan Jerman yang menyimpan naskah-naskah kuno kita” kata Wakil Bupati Aminatun Habibah yang akrab disapa Ning Min ini saat membuka Forum Grup Diskusi (FGD) tentang naskah kuno di Ruang Puteri Cempo Kantor Bupati Gresik, hari ini Kamis (27 Mei 2021).
Ning Min juga mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelamatan naskah kuno di Ponpes Qomarudin Bungah.
“Kami dibantu teman teman dari Jakarta sudah melaksanakan digitalisasi naskah kuno yang ada di Pondok Pesantren Qomaruddin” papar Wabup yang juga sebagai salah satu pemangku PP Qomaruddin Bungah Gresik.
Sementara Bupati Fandi Akhmad Yani atau lebih akrab disapa Gus Yani, yang hadir kemudian di FDG ini memberikan masukannya kepada para budayawan, ahli sejarah dan sekaligus pemerhati naskah kuno yang hadir.
“Kita diskusikan bagaimana cara kita menggali, merawat warisan budaya yang kita kategorikan naskah kuno yang merupakan harta karun dan harus kita jaga kelestariannya untuk masa depan anak-anak kita” kata Bupati.
Baca Juga: Perpustakaan di Tengah Pemukiman Jadi Terobosan Pemkot Surabaya Agar Berdampak Nyata
“Jangan sampai arsip penting tapi ditaruh di pojok gudang bersama barang rongsokan lain sedangkan gudangnya bocor."
"Tolong pihak komunitas pemerhati dan dinas kearsipan dan perpustakaan bisa menyelamatkan hal ini” pinta Gus Yani yang juga sempat usul agar diskusi penting semacam ini bisa diselenggarakan di ruang dan tempat bersejarah, misal di komplek makam Leran, Komplek Giri Kedaton dan tempat tempat bersejarah yang lain.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kabupaten Gresik Siti Jaiyaroh, bahwa kegiatan ini merupakan tahap awal yang merupakan upaya mereka untuk melestarikan naskah kuno tentang keagamaan, kebudayaan dan social yang tercecer di masyarakat.
“Banyak sekali naskah kuno yang berada dan tercecer di masyarakat, bahkan mereka beranggapan, bahwa naskah kuno tinggalan masa lalu itu dianggap sebagai jimat."
"Untuk itu kami saat ini mengumpulkan para tokoh masyarakat yang selama ini menggeluti sejarah masa lalu dan naskah kuno Gresik” tandas Jaiyaroh.
Selain Bupati dan Wakil Bupati Gresik serta tokoh pemerhati sejarah dan naskah kuno, kegiatan ini juga di hadiri oleh Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Muhammad dan anggota DPRD Gresik yang lain Mujib Riduan. ***