Lebih lanjut Khofifah menegaskan bahwa pihaknya berharap Shalat Id tetap dapat terlaksana dengan protokol kesehatan ketat.
"Artinya bahwa rasa untuk bisa melaksanakan Sholat Id bisa terpenuhi, namun protokol kesehatan bisa terjaga. Dan kalau ada panitia yang dibentuk, senantiasa bisa mengingatkan untuk tidak bersalaman," lanjutnya.
Kebijakan ini, menurut Khofifah sebagai antisipasi lonjakan angka kasus Covid-19. Hal ini berkaca dari peningkatan jumlah kasus Covid-19 pasca Idul Fitri tahun lalu.
Dimana saat itu pasca Idul Fitri di Jawa Timur terjadi peningkatan sebesar 150% dari jumlah sebelumnya.
"Saat libur Idul Fitri tahun lalu, kasus sebelumnya 200 perhari jadi 400 sampai 500 perhari. Ada juga kenaikan kasus pasca liburan Agustusan yang dari 400 kasus perhari jadi 650 perhari. Mohon ini dilihat dari satu kesatuan," jelas Khofifah.
***