Ia mengaku bahwa pihaknya sudah menyampaikan permasalahan ini kepada pemerintah pusat.
"Saya sudah menyampaikan agak detail kepada Bapak Presiden dan mentreri-menteri. Bahwa Jawa Timur surplus beras. Kemudian tentang kebijakan import beras, sebenarnya masih indent bahasanya seperti itu. Namun berita sudah terlanjur menyebar sehingga mempengaruhi harga," ungkap Khofifah.
"Monggo kita bersama-sama mencari solusi. Untuk teknis menyerapan oleh Baznas monggo dibicarakan dengan Kepala Dinas Pertanian,” pungkasnya.
***