Filosofi Permainan Tradisional Asli Jawa Timur, Banyak Dimainkan oleh Generasi 90-an: Ada Cublak-Cublak Suweng

30 Maret 2022, 12:25 WIB
Permainan tradisional asal Jawa Timur memiliki filosofi yang bisa untuk refleksi diri. Banyak dimainkan oleh generasi 90-an. /Dispendik Surabaya

MEDIA JAWA TIMUR - Generasi 90-an di Jawa Timur pernah merasakan berbagai jenis permainan tradisional sebelum beralih ke zaman digital.

Di Jawa Timur ada Cublak-Cublak Suweng, Jamuran, Patil Lele, Gobak Sodor, Bentengan, hingga Congklak.

Permainan tradisional tersebut punya banyak makna dan pesan yang bisa dijadikan refleksi untuk lebih baik ke depannya.

Baca Juga: Kantor Imigrasi Surabaya Berikan Layanan Eazy Passport Pada Masyarakat, Simak Cara Mengurusnya

 

UMM yang merupakan salah satu universitas di Jawa Timur dalam laman resminya menuliskan bagaimana filosofi permainan-permainan tradisional asal Jawa Timur.

Berikut filosofi permainan tersebut, dilansir Mediajawatimur:

1. Cublak-Cublak Suweng

Cublak-Cublak Suweng memberikan pesan kepada anak agar tidak terjerat hawa nafsu, menjaga harmonisasi dengan alam, sesama manusia, dan orang tua.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Kejuaraan Bola Voli Piala Walikota 2022 untuk Gerakkan Perekonomian

2. Jamuran

Dimainkan minimal tiga orang, Jamuran merupakan permainan tradisional yang banyak diminati di zamannya.

Secara tidak langsung Jamuran menciptakan rasa kebersamaan dan sosialisasi yang erat. Ada juga nilai kreativitas dengan melakukan gerakan lengkap dengan nyanyian.

3. Patil Lele

Permainan tradisional asal Jawa Timur yang dimainkan anak generasi 90-an dengan menggunakan tongkat kayu.

Baca Juga: Nama-Nama Peraih Medali Emas, Perak, dan Perunggu dari Kab Lumajang dalam Porseni MA Se-Jawa Timur 2022

Patil Lele mengajarkan nilai melatih insting dan ketepatan dalam bertindak, meningkatkan ketahan fisik maupun mental dalam menjaga ego dan emosi, melatih sportivitas dalam berkehidupan, dan memumpuk rasa sosialisasi karena dimainkan secara kolektif.

4. Gobak Sodor

Permainan yang dilakukan dengan berjaga seperti pintu gerbang untuk mencegah lawan yang ingin masuk ke wilayahnya.

Filosofi permainan ini adalah ketika ada satu pintu tertutup, masih akan ada pintu lain yang terbuka.

Baca Juga: Khofifah Minta Pihak yang Tahan Minyak Goreng Segera Lepas ke Pasar: Ayolah Kita Jaga Psikologis Masyarakat

5. Engklek

Dilakukan dengan cara menggambar sebuah pola di tanah. Setiap anak melempar dadu dan melompat di atas polanya. Pesannya, jika ingin mencapai cita-cita, maka harus berusaha gigih memperjuangkannya.

6. Bentengan

Dimainkan beregu yang berisi empat sampai delapan orang dan memiliki markas mereka sendiri. Permainan tradisional bentengan dapat membantu mengasah emosi untuk saling menolong antar anggota tim.

Baca Juga: Dusun Tulung, Desa Wanar, Lamongan Dinilai Pantas Dinominasikan Jadi Desa Devisa, Tanaman Hias Jadi Kelebihan

7. Petak Umpet

Dimainkan beramai-ramai dengan salah satu orang yang berjaga. Filosofi permainan ini untuk mengingatkan tentang arti kehidupan dunia dan kematian.

Demikian filosofi beberapa permainan tradisional generasi 90-an di Jawa Timur.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: UMM

Tags

Terkini

Terpopuler